Lingkungan Hidup

Banjir dan Longsor Terjang Wilayah Ishikawa Jepang: 6 Tewas dan 10 Hilang

Senin, 23 September 2024 20:17 WIB
6 orang tewas dan 10 orang hilang usai banjir terjang Jepang. (Dok: The Guardian)

Radarsuara.com - Banjir dan tanah longsor yang melanda semenanjung Ishikawa, Jepang, menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan 10 orang hilang setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. 

Bencana ini memperparah situasi di wilayah yang masih dalam pemulihan pascagempa bumi mematikan yang terjadi awal tahun.

Lembaga penyiaran NHK melaporkan bahwa dua korban tewas ditemukan di dekat terowongan di kota Wajima yang mengalami longsor. 

Sementara itu, di tempat lain di Prefektur Ishikawa, dua orang dilaporkan hilang setelah tersapu arus, dan delapan lainnya belum diketahui keberadaannya.

Badan meteorologi Jepang (JMA) telah menurunkan peringatan khusus menjadi peringatan biasa, namun warga tetap diminta waspada. 

"Ini adalah situasi di mana Anda harus segera mengamankan keselamatan Anda," ujar Satoshi Sugimoto dari JMA, dikutip dari The Guardian pada Senin, 23 September 2024.

Hujan yang dipicu oleh depresi ekstratropis ini telah menyebabkan lebih dari dua lusin sungai meluap dan memutus lebih dari 100 komunitas akibat jalan yang tertutup material longsoran. 

Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan para pejabat untuk terus memantau situasi dan bekerja sama dengan otoritas setempat.

Salah satu warga Wajima, Akemi Yamashita (54), menggambarkan kekacauan yang terjadi saat banjir datang dengan cepat.

"Dalam waktu sekitar 30 menit, air menyembur ke jalan dan dengan cepat naik hingga setengah tinggi mobil saya," tuturnya.

Ia juga menceritakan kesedihan warga lokal yang merasa tertekan akibat bencana beruntun di wilayah tersebut.

Personel militer dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan, sementara 4.000 rumah tangga dilaporkan mengalami pemadaman listrik. 

Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim akibat aktivitas manusia meningkatkan frekuensi hujan lebat, memperburuk risiko bencana di masa depan.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...