Politik

Akademisi Soroti Hasil Survei Pilkada Kota Bogor 2024 dari LS Vinus: Perlu Diragukan

Jumat, 13 September 2024 20:08 WIB
Dr. Asran Jalal, M.Si, peneliti dari Laboratorium Ilmu Politik Universitas Nasional. (Kolase Istimewa)

Radarsuara.com - Asran Jalal, peneliti dari Laboratorium Ilmu Politik Universitas Nasional, mengungkapkan keraguannya soal survei dari lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) terkait Pilkada Kota Bogor 2024-2029. 

Asran Jalal menyampaikan bahwa data itu perlu diuji ulang dan dibandingkan dengan data hasil survei lembaga yang lebih terpercaya. 

Pasalnya, lanjut Asran, temuan data tersebut perlu diuji lagi dan dikaji kembali ukuran persentasi kesamaannya dengan lembaga riset opini publik lain yang telah melakukan survei Pilwakot Bogor 2024-2029.

“Kemudian juga harus ditelusuri sejauh mana pengalaman dan pemahaman para penelitinya. Apakah memang punya dasar pengetahuan sebagai peneliti politik atau ternyata tidak ada,” ucap Asran, pada Jum'at, 13 September 2024.

Menurut Asran, setiap lembaga survei opini memiliki metodologi penelitian dan kaidah pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga hasilnya memang ilmiah.

Selain itu pula, ujar Asran, setiap kinerja lembaga survei opini publik dalam penelitian politiknya pasti diawasi dari badan organisasi yang menaungi lembaga survei opini publik.

“Tinggal cek saja apakah lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) tersebut terdaftar dan aktif dalam Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi). Bila tidak terdaftar, perlu diragukan kapasitasnya,” papar Asran.

Asran mengemukakan, beda hal dengan laboratorium riset politik di universitas yang memang sudah jelas akreditasinya sebagai lembaga pendidikan sekaligus memegang prinsip akademik dalam kegiatannya.

Asran menyayangkan masih adanya ulah lembaga survei tidak tersertifikasi menyebarkan data opini publik dalam perhelatan pemilihan kepala daerah.

“Sangat banyak, terutama di daerah-daerah, bermunculan lembaga survei menjelang pilkada yang dipertanyakan kualitasnya. Bagi masyarakat yang paham memang sudah mengerti maksud lembaga survei ‘abal-abal’ itu,” ujar Asran.

Kendati demikian, papar Asran, data hasil yang disampaikan lembaha surveii ‘abal-abal’ tersebut tetap punya daya tekan psikologis dan mempengaruhi opini masyarakat di daerah.

Sebelumnya, lLS Vinus merilis hasil survei opini publik untuk Pilkada Kota Bogor. Dalam temuannya, LS Vinus mergungkap paslon Dedie Rachim-Jenal Mutaqin berada di tingkat teratas dengan keterpilihan 44.38 persen.

Namun ketika ditelusuri, LS Vinus ternyata tidak terdaftar dan aktif dalam organisasi Persepi. Begitu pula tidak adanya portal informasi resmi sehingga tidak dapat ditemukan profil lengkap lembaga Studi Visi Nusantara.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...