Pertanian dan Peternakan

Desa Cabeyan Siap Berkembang Jadi Desa Wisata Berbasis Pertanian Hijau

Jumat, 20 September 2024 18:21 WIB
Desa Cabeyan siap jadi desa wisata hijau berbasis pertanian. (Dok: Muhammadiyah Jawa Tengah/Fika/Anis)

Radarsuara.com - Desa Cabeyan memiliki potensi besar di sektor pertanian yang kini dikembangkan melalui program pengabdian masyarakat oleh tiga akademisi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). 

Program yang dimulai sejak Juni 2024 ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal dan mengarah pada konsep Desa Wisata berbasis Eco Agro Tourism.

Muchlison Anis dari Program Studi Teknik Industri UMS menjelaskan bahwa program ini didanai oleh hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat melalui pengolahan hasil pertanian dan penerapan teknologi surya dalam aktivitas pertanian," ungkap Muchlison, dikutip pada Jum'at, 20 September 2024.

Selain memperkenalkan teknologi energi terbarukan, program ini juga memberikan pelatihan pariwisata dan manajemen keuangan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Karang Taruna. 

Hal ini diharapkan dapat mendukung langkah menjadikan Desa Cabeyan sebagai destinasi wisata berbasis pertanian.

Desa Cabeyan yang secara geografis dekat dengan pusat kota memiliki kontribusi signifikan dalam produksi palawija di Kecamatan Bendosari, dengan hasil sebesar 109 ton dari total produksi 1.362 ton. 

Dengan potensi tersebut, desa ini diyakini memiliki peluang besar untuk menjadi desa mandiri dan maju sebagai Desa Wisata berbasis pertanian hijau.

Program pengabdian ini melibatkan ahli dari berbagai bidang, mulai dari pangan dan gizi, teknologi surya, hingga pemasaran.

Mahasiswa dari UMS juga ikut terlibat dalam program ini, memberikan mereka pengalaman langsung dalam memanfaatkan ilmu di lapangan. 

"Ini bukan hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tapi juga bagi mahasiswa yang terlibat dalam implementasi proyek ini." Pungkas Muchlison.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...