Peternakan

Manfaatkan TikTok, Mahasiswa UAD Dampingi Peternak Burung Puyuh Kembangkan Digital Marketing

Sabtu, 21 September 2024 18:41 WIB

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan dampingi peternak puyuh di Desa Bendosari, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. (Dok: uad.ac.id)

---

Radarsuara.com - Mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan mengambil langkah inovatif dengan memanfaatkan media sosial TikTok untuk membantu para peternak burung puyuh di Desa Bendosari, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Melalui konten-konten edukatif, mereka memberikan informasi penting terkait budidaya burung puyuh, mulai dari modal, cara membuat kandang yang tepat, hingga tips menjaga suhu kandang yang stabil.

“Kami berusaha membantu peternak lokal dengan memberikan konten yang mudah diakses dan dimengerti. TikTok memungkinkan informasi ini tersebar lebih luas dan menarik banyak perhatian," ucap Zivarrah salah satu anggota tim mahasiswa UAD dikutip pada Sabtu, 21 September 2024.

Selain membahas tentang perawatan burung puyuh, mereka juga menjelaskan pentingnya sistem penerangan kandang dengan lampu pijar, pemberian makanan dan minuman yang berkualitas, serta pemilihan bibit unggul agar usaha ternak burung puyuh lebih produktif.

Pendekatan modern ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pengetahuan para peternak, tetapi juga diharapkan bisa menginspirasi lebih banyak masyarakat untuk terjun ke dalam industri peternakan burung puyuh.

Para mahasiswa berharap konten-konten tersebut bisa membantu peternak lokal mengembangkan usaha mereka dengan cara yang lebih efektif.

“Kami ingin melihat lebih banyak orang yang tertarik dengan potensi besar di industri peternakan burung puyuh, terutama di desa-desa seperti Bendosari,” tambah Zivarrah.

Dengan kolaborasi itu, tim mahasiswa UAD berharap kontribusi mereka bisa memberi dampak nyata, khususnya dalam membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah tersebut.

Editor: Mahipal

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PETERNAK PUYUH JAWA TENGAH SUKOHARJO TIKTOK

Komentar

You must login to comment...