Strategi Kementan Raih Swasembada Pangan Lewat Brigade Pangan di Kabupaten Mempawah
Saturday, 25 January 2025 12:52 WIBStrategi Kementan Raih Swasembada Pangan Lewat Brigade Pangan di Kabupaten Mempawah (Foto: Dok. Kementan)
Radarsuara.com - Untuk mewujudkan swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementah) terus menggencarkan program Brigade Pangan (BP).
Pogram yang dirancang sebagai model pemberdayaan petani berkelanjutan sekaligus terobosan transformasi di sektor pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan nasional. Salah satu daerah yang kini menjadi fokus adalah Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Brigade Pangan adalah garda terdepan yang mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan memberdayakan petani secara berkelanjutan.
“Brigade Pangan melibatkan petani, penyuluh, Babinsa, ASN, dan generasi muda. Mereka menjadi garda terdepan dalam mendorong produktivitas pertanian, khususnya petani milenial,” ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mempawah, Kamis (23/01/2025) menyampaikan bahwa program ini harus dilaksanakan bersama-sama sesuai arahan Presiden dan Mentan.
“Kita harus mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Indonesia harus menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.
Kepala Badan Arsanti menambahkan bahwa Brigade Pangan memiliki peran strategis dalam pencapaian swasembada pangan.
Melalui Brigade Pangan, petani di Mempawah tidak hanya dibimbing soal teknik bertani, tetapi juga diarahkan untuk memanfaatkan teknologi modern seperti penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) agar lebih efektif dan efisien.
Selain melibatkan penyuluh dan Babinsa sebagai pendamping, program ini juga memberikan pengalaman praktis kepada ASN baru Kementan.
Ia juga berharap MoU program ini dapat segera selesai, dan program bisa berjalan optimal di lapangan.
“Kita memastikan keuntungan minimal Rp10 juta per bulan bagi petani, sehingga program ini benar-benar meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum, menjelaskan bahwa Kabupaten Mempawah memiliki potensi besar sebagai salah satu sentra pangan di Kalbar.
Hal itu menjadi perhatian serius Menteri Pertanian dan Presiden Prabowo dalam mewujudkan kemandirian pangan, khususnya untuk komoditas padi.
"Swasembada pangan adalah tuntutan yang harus dicapai. Jika tidak, kita akan menghadapi masalah besar terkait kebutuhan pangan yang semakin meningkat," ungkap Florentinus.
Menurutnya, masalah keterbatasan pangan sudah menjadi isu global yang harus segera ditangani. Di Provinsi Kalbar, langkah antisipasi telah dimulai dengan memaksimalkan potensi lahan sawah yang tersebar di berbagai kabupaten, termasuk Mempawah.
Dengan luas lahan sawah eksisting yang mencapai 320.000 hektar, Kalbar terus berupaya meningkatkan hasil tanam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tahun ini, Provinsi Kalimantan Barat mencatat keberhasilan luas tanam hingga 420.000 hektar, melampaui target yang ditetapkan.
"Ini membuktikan bahwa potensi Kalbar sangat besar untuk mendukung swasembada pangan nasional. Kabupaten Mempawah adalah salah satu kabupaten yang berkontribusi signifikan," tambahnya.
Untuk memastikan pencapaian target, Badan Percepatan (BP) dibentuk guna mengawal program luas tanam di seluruh wilayah.
"Jika kita bekerja sama secara optimal, surplus pangan dengan jumlah yang sangat besar dapat tercapai," jelas Florentinus.
Ia juga menyebutkan pentingnya mendukung petani melalui skema kerja sama yang saling menguntungkan.
"BP di Kabupaten Mempawah hadir untuk mendukung petani dengan sistem pembagian hasil 70 persen untuk petani dan 30 persen untuk kebutuhan operasional. Dengan cara ini, kesejahteraan petani akan meningkat, dan produksi pangan dapat terus ditingkatkan," tutupnya. (NF)
(*/Adv)
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023