Kehutanan

Berdiri Selama Ratusan Tahun, Pohon Jati Denok di Blora Masih Terawat Baik di Hutan Blora

Wednesday, 03 April 2024 12:00 WIB
Pohon Jati Denok, di Hutan Blora. (Dok.blorakab.go.id)

 

Radarsuara.com - Perhutani menyebut pohon jati denok merupakan salah satu tumbuhan hutan yang telah berdiri selama ratusan tahun di Hutan Blora yang kini menjadi sebuah situs budaya.

Pohon yang terletak sekitar 17 kilometer dari pusat kota Blora itu merupakan bagian akhir perjalanan sejauh 4 kilometer masih berupa jalan berbatu, sebagiannya telah diperbaiki menjadi makadam.

Jati denok berada di puncak Bukit Kendeng Blora. Letaknya yang paling tinggi, berada di tengah-tengah antara Blora dan Randublatung. Dari sini, pandangan ke selatan memperlihatkan lembah Randublatung, sementara ke utara memperlihatkan lembah Blora.

Seorang warga bernama Agung menggambarkan Jati Denok memiliki ketinggian sekitar 30 meter. "Batang besar jati denok memiliki tinggi sekitar 30 meter, dengan keliling batangnya mencapai 6,5 meter," ungkap Agung, Rabu 3 April 2024.

Agung bahkan memperkirakan usia pohon itu sekitar 4 abad, telah berdiri sejak masa kakek neneknya masih kecil.

"Usia pohon jati ini ratusan tahun, mungkin 4 abad. Mbah saya ketika kecil mengatakan jati ini sudah besar," tambah Agung.

Sementara itu, Junaidi dari Komunikasi Perusahaan Perum Perhutani KPH Randublatung, menyatakan bahwa usia pohon jati denok adalah sekitar 300 tahun, dan pohon itu masih dalam kondisi baik dan terawat sampai saat ini.

"Pohon tersebut dalam kondisi baik. Lokasinya berada di petak 62, masuk BKPH Temanjang KPH Randublatung. Pohon jati tersebut berada di situs jati denok. Usianya sudah mencapai lebih dari 300 tahun," jelas Junaidi.

Dalam laman resmi Pemkab Blora, blorakab.go.id, pohon jati denok disebut berusia lebih dari 400 tahun. Pohon ini menjadi tempat pelaksanaan sejumlah upacara adat bagi masyarakat dukuh Temanjang Desa Jatisari, Banjarejo.

“Jati Denok merupakan salah satu pohon jati terbesar dan tertua di Blora, nilai jual pohon ini mencapai satu milyar rupiah lebih,” katanya.

Penulis : Mahipal

Editor : Khaerul Umam -

Komentar

You must login to comment...