Lingkungan Hidup

Berhasil Kurangi Emisi, Indonesia Terima 60 Juta USD dari Norwegia

Tuesday, 10 December 2024 18:43 WIB
Indonesia terima 60 juta USD berkat pengurangan emisi. (Foto: ppid.menlhk.go.id)

Radarsuara.com - Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjen PPI) KLHK bersama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) meluncurkan tahap keempat Result-Based Contribution (RBC-4) di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Acara itu merupakan bagian dari sosialisasi hasil United Nations Climate Change Conference 2024 (COP29) di Baku, Azerbaijan.

Peluncuran RBC-4 menandai pembayaran sebesar USD 60 juta dari Norwegia untuk capaian pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia pada tahun 2019–2020. 

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyebut bahwa kerja sama kolektif berjalan dengan baik antar negara-negara di dunia dalam upaya menghadapi tantangan global.

“Hal ini menandai komitmen yang kuat untuk kerja sama yang baik, kolaborasi, dan tindakan kolektif dalam menghadapi tantangan lingkungan global yang akan datang," ucap Hanif.

Selain itu, Indonesia juga menyepakati langkah strategis di COP29, termasuk mendukung Agenda Loss and Damage Fund serta optimalisasi perdagangan karbon.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan komitmen Indonesia dalam mempertahankan target FOLU Net Sink 2030.

“Hal ini memastikan kami memegang kendali dan memberikan pengaruh yang menentukan dalam mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat,” jelasnya.

Di sela acara, Utusan Khusus Presiden Hashim S. Djojohadikusumo menegaskan bahwa Indonesia tidak akan melakukan phase-out pembangkit listrik tenaga batu bara, melainkan phase-down. 

“Kami berencana membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 103 GW, di mana 75 persen berasal dari energi terbarukan,” paparnya.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...