Nasional

Tingkat Kecelakaan Naik, Komisi V DPR RI Dorong Penerapan Zero Accident

Sunday, 26 January 2025 16:34 WIB
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Dapil Jawa Timur 1, Reni Astuti. (Foto: dok. fraksi.pks.id)

Radarsuara.com - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Dapil Jawa Timur 1, Reni Astuti, menegaskan pentingnya mengedepankan semangat Zero Accident pada setiap momen nasional, khususnya dalam perjalanan masyarakat selama libur panjang. 

Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga di Kompleks Gedung DPR RI.

Dalam kesempatan tersebut, Reni memberikan perhatian serius terhadap tingginya angka kecelakaan lalu lintas selama periode tersebut. 

Berdasarkan data Korlantas Polri, tercatat 3.434 insiden kecelakaan terjadi pada momen libur Nataru tahun 2024.

“Dari data Korlantas Polri kita lihat terjadi 3.434 insiden kecelakaan selama momen libur Nataru. Angka kecelakaan ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam mewujudkan keselamatan perjalanan masyarakat. Pemerintah dan semua pihak terkait perlu terus mengevaluasi dan memperbaiki langkah-langkah strategis agar angka kecelakaan dapat menurun secara signifikan,” ungkap Reni.

Meski demikian, Reni mengapresiasi kerja keras Kementerian dan Lembaga yang berhasil menurunkan angka kecelakaan dibandingkan tahun 2023. Namun, ia mencatat adanya peningkatan rasio kecelakaan lalu lintas.

“Alhamdulillah, secara angka jumlah kecelakaan mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” ujar Reni. 

“Namun di sisi lain, evaluasi komprehensif sangat perlu kita lakukan karena data dari Korlantas Polri juga menunjukkan terjadi kenaikan rasio kecelakaan,” tambah politisi PKS tersebut.

Rasio tingkat kecelakaan meningkat dari 31,6 kecelakaan per 1 juta perjalanan pada tahun 2023 menjadi 35,5 kecelakaan per 1 juta perjalanan pada tahun 2024.

Reni menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh untuk mewujudkan semangat Zero Accident, baik melalui kebijakan maupun pelaksanaan di lapangan. 

Ia menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur, pengawasan terhadap kendaraan, serta peningkatan kesadaran masyarakat mengenai keselamatan berkendara.

“Zero Accident bukan sekadar target, tetapi harus menjadi budaya dalam setiap momen penting nasional. Semua pihak, baik pembuat kebijakan maupun masyarakat, perlu bersinergi dalam mewujudkan perjalanan yang aman dan nyaman,” tegas Reni.

Dalam rapat tersebut, Reni juga menyoroti data Kementerian Pekerjaan Umum yang menunjukkan bahwa 22 persen kecelakaan disebabkan oleh kendaraan yang melanggar ketentuan teknis dan operasional.

“Dari paparan data penyebab kecelakaan ini kita bisa melihat ada 22 persen faktor kendaraan menjadi penyebab kecelakaan. Jadi penindakan tegas serta pencegahan perlu terus ditingkatkan. Saya berharap kejadian kecelakaan karena kendaraan tidak laik ini bisa berkurang hingga 0 persen,” tegasnya.

Reni menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa keamanan dan kenyamanan masyarakat harus menjadi prioritas utama.

“Kita tidak boleh membiarkan momen kebahagiaan masyarakat berubah menjadi duka akibat kelalaian. Setiap kebijakan dan langkah teknis harus memastikan keselamatan publik,” pungkas Reni.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023