Nasional

Panda Nababan Tekankan Pentingnya PWI Kembali Jadi Tonggak Jurnalistik

18 jam yang lalu
Pelantikan PWI, Panda Nababan tekankan peran PWI sebagai tonggak jurnalistik. (Istimewa)

Radarsuara.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia, kini tengah menghadapi tantangan serius. Keadaan ini menimbulkan keprihatinan mendalam bagi wartawan senior Panda Nababan. 

Ia menegaskan bahwa PWI harus kembali menjadi organisasi yang disegani, tempat semua institusi pemerintah bertanya mengenai pers. 

"Ini dahsyat PWI kalau memang mau.., dengan apanya gitu. Termasuk Prabowo, termasuk pemerintahan yang baru ini, apa kata PWI, jurnalistik sekarang kata apa. Maksud aku, pengurus yang baru mempunyai mimpi kesitu," ujar Panda.

Pernyataan itu disampaikan Panda dalam testimoninya seusai acara pelantikan pengurus PWI Jaya 2024-2029, pada Selasa, 15 Oktober 2024 di Yayasan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan.

Panda Nababan, yang juga seorang politisi, menyinggung makna mendalam dari Mars PWI dan Pakta Integritas yang mengikat kepengurusan PWI Jaya 2024-2029. 

"Kalau kita terjemahkan Mars PWI tadi, ikrar dan Pakta Integritas tadi, moga-moga itu tidak klise, tidak artifisial. Kongkrit. Saya tadi lihat, Pengurus itu, eh hebat juga orang-orang ini," papar Panda yang kini memimpin majalah serta portal Keadilan.

Panda berharap PWI dapat menjadi tonggak bagi bangsa ini. "Apa kata PWI, akan didengar oleh masyarakat maupun pemerintah," tegas wartawan senior berusia 81 tahun itu.

Ketua PWI Jaya 2024-2029, Kesit Budi Handoyo, menekankan pentingnya Pakta Integritas dalam sambutannya. 

"Di antara beberapa butir Pakta Integritas, yang dibacakan Kesit dan diulang oleh seluruh pengurus, diharamkan untuk melakukan perbuatan tercela. Dan siap mengundurkan diri," tegas Kesit.

Kesit juga melantik seluruh kelompok kerja (Pokja) yang bernaung di bawah kepengurusan PWI Provinsi DKI Jakarta. Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus PWI Pusat, termasuk Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang.

Dalam sambutannya, Zulmansyah memberikan pesan agar semua pengurus yang telah dilantik patuh pada konstitusi PWI, yakni PD/PRT, Kode Etik Jurnalistik, serta Kode Perilaku Wartawan. 

"Itu yang sekarang harus jadi perhatian kawan-kawan, karena beberapa teman-teman yang tidak patuh pada PD/PRT, Kode Etik Jurnalistik, dan Kode Perilaku Wartawan, telah membuat rusak nama PWI se-Indonesia," kata Zulmansyah.

Kesit, yang merasa bangga dan terharu atas berlangsungnya pelantikan ini, berharap PWI dapat segera pulih dari masalah yang ada.

"PWI memang tidak sehat, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diselesaikan," katanya.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...