Nasional

Penasihat Prabowo Sebut Pemilu dan Pilkada Bantu Ekonomi Tumbuh di Atas 5 Persen

22 jam yang lalu
Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Instagram @prabowo)

Radarsuara.com - Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi sekaligus ekonom senior Bambang Brodjonegoro memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tetap berada di atas 5 persen. 

Menurutnya, penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun lalu.

“Perkiraan saya (ekonomi domestik pada) 2024 secara keseluruhan masih di atas 5 persen. Faktor pemilu itu penting yang membuat ekonomi 2024 terbantu bisa di atas 5 persen,” ujar Bambang Brodjonegoro dikutip Selasa, 4 Februari 2025.

Proyeksi tersebut didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,11 persen pada triwulan I, 5,05 persen pada triwulan II, serta 4,95 persen pada triwulan III. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2024 tercatat sebesar 5,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bambang menjelaskan bahwa dorongan utama pertumbuhan ekonomi semester I 2024 berasal dari pemilu legislatif serta pemilu presiden dan wakil presiden yang berlangsung pada Februari 2024. Pada semester II, perekonomian nasional juga mendapat dorongan dari penyelenggaraan pilkada serentak yang digelar pada November 2024.

“Kita tertolong di 2024 ini oleh pemilihan dan pemilihannya tidak sekali, tapi dua kali, yakni pemilu legislatif yang di bulan Februari yang berpengaruh langsung terhadap (pertumbuhan ekonomi) first half (semester I 2024). Dan pemilihan yang kedua yaitu pilkada,” jelasnya.

Selain pemilu dan pilkada, Bambang menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional juga didukung oleh perayaan hari-hari besar keagamaan, seperti Ramadan dan Idul Fitri pada semester I, serta Natal pada semester II.

Ia menekankan bahwa faktor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu adalah aktivitas ekonomi domestik, mengingat kondisi perekonomian global masih penuh ketidakpastian dan harga komoditas global tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.

“Di Indonesia ini, kalau harga komoditas sedang tidak dalam puncaknya, tidak booming, maka ekonomi kita itu akan sangat didorong oleh event, baik yang rutin keagamaan, seperti Lebaran, bulan puasa, dan Natal, ditambah dengan kegiatan yang sifatnya non-rutin yang 5 tahun sekali, yaitu pemilu,” pungkasnya.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023