Nasional

Mahasiswa UNAIR Kembangkan Inovasi Dimsum Ikan Nila, Dorong Ekonomi Desa Kedunggebang

Monday, 03 February 2025 09:13 WIB
Antusias warga mengikuti pelatihan membuat dinsum ikan nila. (Dok: unair.ac.id)

Radarsuara.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK) 5 Universitas Airlangga (UNAIR) di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, mengadakan workshop inovatif pengolahan dimsum ikan nila. 

Kegiatan tersebut melibatkan anggota PKK dan Kelompok Migrant Care, yang terdiri dari mantan tenaga kerja migran wanita, sebagai peserta. Workshop digelar dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi hasil budi daya ikan nila, menjadikannya komoditas unggulan desa.

Ketua KKN BBK 5 UNAIR Kedunggebang, Salwa Maghfirah, menjelaskan bahwa Desa Kedunggebang memiliki potensi perikanan berupa tambak ikan nila yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai tempat pemancingan. 

“Penjualan produk akhir juga masih terbatas berupa ikan segar. Inovasi ikan nila menjadi produk makanan siap konsumsi akan memiliki daya jual lebih tinggi,” ujar Salwa, dikutip Senin, 3 Februari 2025.

Menurut Salwa, dimsum saat ini menjadi salah satu menu yang tengah naik daun dan sangat cocok untuk mengolah ikan nila.

“Melalui pelatihan pengolahan ikan nila menjadi dimsum dapat memacu perekonomian desa dengan membuka peluang usaha,” katanya.

Proses pembuatan dimsum diawali dengan tahap fillet untuk memisahkan daging ikan dari durinya. Proses ini penting untuk memastikan tidak ada duri yang tertinggal dan menjaga kualitas daging ikan.

Selanjutnya, daging ikan diolah dengan takaran resep adonan yang sesuai, sehingga menghasilkan dimsum berkualitas.

Selain teknik pengolahan, peserta juga mendapat pelatihan penggunaan vacuum sealer untuk mengemas produk agar lebih tahan lama dan memiliki jangkauan pemasaran yang lebih luas. 

“Beberapa peserta sangat antusias dan terlihat mencatat resep dimsum,” tuturnya.

Mahasiswa Akuntansi angkatan 2022 itu menambahkan bahwa pengembangan ekonomi berbasis pengolahan ikan tawar tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan, tetapi juga kesehatan masyarakat. 

“Ikan nila memiliki kandungan gizi tinggi. Pemilihan metode pengolahan dengan cara mengukus lebih sehat daripada metode pengolahan ikan dengan menggoreng. Kegiatan yang berlangsung bukan hanya sekedar pelatihan, tapi juga merupakan langkah awal dalam membangun ekonomi berbasis potensi lokal,” sebutnya.

Ketua PKK Desa Kedunggebang, Intan, memberikan apresiasi atas pelatihan tersebut. Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam mengembangkan keterampilan diversifikasi makanan dari ikan nila.

“Alhamdulillah, ibu-ibu sangat senang. Karena hasil pelatihan ini bisa berkembang dan bisa menjadi peluang usaha bagi UMKM di desa,” tuturnya.

Mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR berharap pelatihan tersebut menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk lebih kreatif mengikuti perkembangan zaman. 

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023