Gaya Hidup

Profesional Muda, Waspadai Tantangan Psikologis Awal Tahun

Monday, 13 January 2025 19:07 WIB
Profesional Muda, Waspadai Tantangan Psikologis Awal Tahun

Radarsuara.com - Bagi banyak orang, awal tahun menjadi waktu yang cocok untuk merefleksikan diri, menyusun resolusi, sekaligus memulai langkah baru dengan semangat.

Sayangnya, seperti kata Vishen Lakhiani, pendiri Mindvalley, kebanyakan terjebak dalam rutinitas harian yang membuat hidup terasa tidak jelas arahnya. Tak sedikit orang menjalani hari tanpa niat yang jelas, hanya mengikuti arus. Padahal, dengan menetapkan niat, kita bisa lebih sadar dalam mengambil langkah dan fokus sepanjang tahun.

Tak terkecuali tahun 2025 yang layak disambut para pekerja dan profesional muda dengan percaya diri.

“Para pekerja dan profesional  muda perlu persiapan yang komprehensif baik mental, fisik, maupun spiritual,” ungkap Julius Suharto, pencipta kerangka kerja Playsonality, sebuah metode unik yang menggabungkan keilmuan psikologi, permainan, dan pengembangan diri yang amat berguna bagi para karyawan dan profesional.

Dari sisi mental, lanjut Julius, penting bagi profesional muda punya mindset positif, mampu mengelola stres dengan baik, dan meningkatkan kecerdasan emosional. Ini bisa dilakukan lewat praktik mindfulness atau journaling untuk refleksi emosi harian.

Dari sisi fisik, menjaga pola hidup sehat seperti olahraga teratur, tidur cukup, dan makan yang bergizi, adalah upaya yang mutlak diupayakan supaya energi tetap stabil sepanjang tahun. Sementara itu spiritualitas bisa diperkaya dengan introspeksi diri, meditasi, atau memperkuat nilai-nilai yang kita pegang.

Ia mengutip transcendence, sebuah konsep soal melewati batas diri sendiri dengan menemukan makna yang lebih dalam dalam tindakan seseorang. Konsep ini terhubung dengan tujuan yang lebih besar daripada sekedar pencapaian pribadi. Salah satu caranya dengan berkontribusi terhadap komunitas, misalnya jadi mentor bagi rekan kerja atau terlibat dalam kegiatan sosial yang memberikan dampak positif.

Julius minta para pekerja mewaspadai tantangan psikologis yang sering dihadapi pekerja muda di awal tahun.

“Salah satunya tekanan untuk cepat mencapai target, rasa takut gagal, dan kecenderungan membandingkan diri sama pencapaian orang lain,” tutur praktisi bersertifikat LEGO® Serious Play Facilitator tahun 2017 tersebut. Untuk mencegahnya, pekerja muda perlu membangun growth mindset—pola pikir yang melihat tantangan sebagai peluang belajar.  

“Jangan terlalu fokus terhadap hasil akhir, tapi lebih ke perkembangan dan pengalaman yang didapat dari proses,” tukasnya.

Julius memaparkan, banyak yang cenderung menyamakan antara tujuan (goals) dan niat (intentions), padahal keduanya amat berbeda. Tujuan berorientasi pada hasil akhir yang spesifik seperti merampungkan proyek kerja atau mencapai target finansial tertentu.

Tujuan biasanya juga terukur dan punya batas waktu yang jelas. Sementara niat lebih fokus pada perjalanan dan cara seseorang ingin hadir dalam proses tersebut. Misalnya, tetap positif dan tenang ketika menghadapi tantangan atau menikmati proses belajar tanpa stres sama hasil akhir.

Tujuan hidup yang efektif, lanjut Julius, harus memenuhi prinsip SMART: Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, dan Memiliki Tenggat Waktu. Daripada sekadar bilang "ingin lebih sehat," pekerja dan profesional muda lebih baik menjadikannya lebih spesifik, seperti "berolahraga tiga kali seminggu selama 30 menit." Selain itu, resolusi yang baik tidak cuma fokus pada pencapaian eksternal melainkan juga pertumbuhan diri yang berkelanjutan, seperti membangun kebiasaan positif untuk kesejahteraan mental dan emosional.

Mengadopsi konsep dari Vishen, tiga pertanyaan penting dapat digunakan untuk memandu para pekerja dan profesional dalam merancang kehidupan di 2025 yang lebih bermakna. Pertama, Experience (Pengalaman), tentang momen yang seseorang ingin alami.

Misalnya, mengunjungi tempat impian, tampil di acara publik, atau mencoba hobi baru. Kedua, Growth (Pertumbuhan), yakni soal seperti apa seseorang ingin berkembang. Contohnya, ingin mengasah keterampilan kepemimpinan atau memperoleh sertifikasi di bidang yang suka. Ketiga, Contribution (Kontribusi), itu dengan cara apa seseorang ingin memberi dampak positif? Misalnya, membantu orang lain mencapai kesuksesan finansial atau menjadi mentor untuk komunitas yang membutuhkan.

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk menjadikan 2025 lebih baik? Penulis buku “Great Leader in You” dan “Menaklukkan Gen-Z” ini menegaskan profesional muda hendaknya menentukan niat harian dengan menyisihkan waktu setiap pagi untuk menetapkan niat positif yang ingin dibawa sepanjang hari. Seperti niat, "Hari ini saya akan bekerja dengan semangat dan membantu tim mencapai hasil terbaik."

Hal tersebut diikuti dengan menyusun rencana nyata dan menuliskan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Para pekerja hendaknya menghargai setiap kemajuan kecil yang dicapai karena setiap langkah kecil itu penting untuk perjalanan menuju pencapaian yang lebih besar. 

Dengan menetapkan niat dan tujuan yang jelas, para pekerja dan profesional muda mampu menjalani tahun 2025 dengan lebih terarah, positif, dan lebih bermakna. ###

Informasi lebih lanjut silakan hubungi:

William
+62 812-9092-7408
www.bravosinergi.com

 (*/Adv) 

Komentar

You must login to comment...