Pertanian dan Peternakan

Dukung MBKM dan Pembentukan Koperasi Milenial, Kementan ajak Mahasiswa Siap Menjadi Petani Milenial

5 jam yang lalu
Foto : Tim Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melakukan kunjungan kerja ke Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

Radarsuara.com, Pringsewu – Staf Khusus Kementerian Pertanian, Prof. Ir. Muhammad Arsyad, S.P., M.Si., Ph.D., didampingi Kepala BSIP Lampung dan Kepala BAPELTAN Lampung serta tim Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melakukan kunjungan kerja ke Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Kunjungan ini merupakan dukungan pembentukan koperasi petani milenial serta dalam rangka mempercepat inovasi teknologi di sektor pertanian guna mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa pemberdayaan generasi milenial adalah kunci sukses modernisasi, inovasi dan keberlanjutan pertanian Indonesia.

Senada dengan Mentan, Idha Widi Arsanti, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dalam beberapa kesempatan menyampaikan pentingnya peran generasi muda di sektor pertanian,  "Sangat penting mendorong regenerasi petani untuk ketahanan pangan Indonesia", ungkap Idha.

Dalam kunjungan tersebut, staf dan tenaga ahli berdiskusi bersama anggota Koperasi Karya Mandiri Sejahtera Pringsewu mengenai rencana pembentukan koperasi yang akan memfasilitasi petani milenial. Fokus utama diskusi adalah bagaimana koperasi dapat berperan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian dengan dukungan peralatan modern seperti combine harvester dan traktor.

Selain itu, tim kunjungan juga menyaksikan langsung aktivitas mahasiswa program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang sedang menjalani magang di lokasi tersebut. Salah satu kegiatan yang dipantau adalah divisi mekanisasi yang melakukan service dan perawatan alat rotari pertanian. Program ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk memaksimalkan potensi sumber daya yang ada dan menjadi contoh bagi petani lokal dalam mewujudkan pertanian modern.

Beberapa inovasi teknologi dipresentasikan oleh mahasiswa MBKM selama kunjungan, antara lain:

Solar Pump: Prototipe sistem otomatisasi pompa air bertenaga surya berbiaya rendah, hasil inovasi mahasiswa Institut Pertanian Bogor, yang dibimbing oleh Kepala Balai dan Widyaiswara BAPELTAN Lampung.
Alat Pencabut Singkong Berbasis IoT: Alat ini dilengkapi dengan penghitung digital berbasis IoT, hasil karya mahasiswa Polbangtan Bogor, yang juga dibimbing oleh tim BAPELTAN Lampung.
Selain memantau inovasi teknologi, tim juga mengadakan rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Lampung terkait Brigade Pangan sebagai langkah strategis dalam mengamankan pasokan pangan.

Sebanyak 15 mahasiswa MBKM dan 10 mentor berpartisipasi dalam kegiatan ini. Para mahasiswa berperan aktif dalam berdiskusi serta mempresentasikan capaian mereka, terutama dalam hal mekanisasi dan pengelolaan teknologi pertanian. Mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat dalam penerapan pertanian modern.

Para mentor memberikan bimbingan serta pendampingan penuh kepada para mahasiswa selama kegiatan berlangsung, mulai dari absensi hingga penutupan, dengan tujuan memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan pengalaman yang relevan dan siap memasuki dunia kerja setelah program magang selesai.

Hasil signifikan dari kegiatan ini terlihat dari keberhasilan Bapak Susilo dan Bapak Martin, petani milenial binaan Densus 88, yang menggunakan jasa combine harvester untuk memanen padi di lahan satu hektar. Hasil panen mencapai 5 ton, dengan pendapatan sebesar Rp 6.600 per kilogram, atau total sekitar Rp 100 juta dalam satu kali panen. Ini menunjukkan pentingnya teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi petani.

Sebagai tindak lanjut, harapannya koperasi yang akan dibentuk dapat berfungsi sebagai wadah bagi petani milenial untuk mengakses teknologi pertanian modern. Selain itu, mentor yang merupakan alumni Polbangtan Bogor dan PEPI diharapkan dapat terus mengembangkan pengalaman mereka di lapangan, sehingga mampu mendampingi mahasiswa dengan lebih baik.

Mahasiswa peserta magang juga diharapkan mampu mengasah keterampilan mereka, sehingga siap menjadi petani milenial yang dapat memajukan sektor pertanian dan mewujudkan pertanian modern di Indonesia.

Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi petani masa depan yang menguasai lahan dan teknologi, guna menciptakan pertanian yang lebih produktif, modern, dan berkelanjutan di Indonesia.(mry)

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023