Inovasi Digital Tingkatkan Pangsa Pasar Melon di Aceh Utara
Monday, 30 September 2024 08:38 WIB"Ilustrasi" Unimal tingkatkan pangsa pasar melon di Aceh Utara melalui inovasi digital. (Foto: pixabay.com)
Radarsuara.com - Tim dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) berhasil melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar melon bagi petani di Gampong Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.
Melalui aplikasi Smart Farming Marketplace, para petani kini dapat memanfaatkan inovasi digital untuk menjual hasil panen mereka ke pasar yang lebih luas.
Program ini merupakan bagian dari Progam Kegiatan Bima-Kemendikbud, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi berbasis digital.
Ketua program, Ananda Faridhatul Ulva, MKom, dosen Sistem Informasi Unimal, menjelaskan bahwa program ini melibatkan kolaborasi dengan dosen lainnya, seperti Fadhliani, MSi dari Fakultas Agroekoteknologi, dan Novianda, MSi dari Universitas Samudera Langsa.
Melalui aplikasi ini, para petani dapat menjual produk melon mereka langsung kepada konsumen, sehingga memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat nasional dan internasional.
Ananda menambahkan bahwa teknologi ini memberikan banyak manfaat bagi petani. “Aplikasi ini tidak hanya membuka akses ke pasar regional, tetapi juga membuka peluang ekspor,” ungkapnya, dikutip pada Senin, 30 September 2024.
Ia juga menegaskan bahwa teknologi digital meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses distribusi hasil pertanian, sehingga produk lokal semakin diminati.
Ketua Kelompok Tani Geuthena, Jufri Mukhtar, mengungkapkan rasa syukurnya atas hadirnya aplikasi ini. Ia menyatakan bahwa selama ini petani melon di daerahnya kesulitan memperluas pasar.
“Sekarang, kami bisa langsung menjual ke konsumen tanpa perantara, dan ini sangat membantu kami memperluas pangsa pasar,” ujarnya.
Selain membuka pasar baru, aplikasi Smart Farming Marketplace juga dilengkapi teknologi GPS Track and Trace, yang memungkinkan petani memantau distribusi melon mereka secara real-time.
Hal ini, menurut M. Dahlil, Bendahara Kelompok Tani Geuthena, meningkatkan kepercayaan konsumen karena mereka dapat melacak proses pengiriman dengan mudah.
Abdi Syah, salah satu warga Gampong Lancang Barat, berharap program ini bisa terus didukung, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Menurutnya, teknologi ini sangat potensial untuk diadopsi oleh lebih banyak petani, dan dampak ekonomi yang dihasilkan pun signifikan.
“Dengan teknologi ini, posisi produk lokal kita bisa semakin kuat di pasar global,” katanya.
Program yang digagas oleh tim dosen Unimal ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Teknologi digital dinilai mampu menjadi solusi bagi petani lokal untuk bersaing dengan produk impor, sehingga produk pertanian dari Aceh Utara dapat dikenal lebih luas.
Keberhasilan implementasi aplikasi ini di Gampong Lancang Barat diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk mulai mengadopsi teknologi dalam mengelola hasil pertanian mereka.
Inovasi berbasis teknologi seperti ini, menurut para ahli, sangat dibutuhkan untuk memajukan sektor pertanian di era digital.
Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi dan pendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini berpotensi mengubah wajah pertanian lokal menjadi lebih modern dan berdaya saing tinggi.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023