Pemerintah Tegaskan Pentingnya Peran Generasi Muda dalam Konservasi Alam di Indonesia
Monday, 02 September 2024 19:37 WIBMenteri LHK, Siti Nurbaya. (Dok: ppid.menlhk.go.id)
Radarsuara.com - Pelestarian alam di Indonesia menghadapi tantangan besar yang memerlukan keterlibatan aktif generasi muda. Dengan tema "Aktualisasi Konservasi Alam pada Generasi Muda Indonesia" pada Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024, penekanan diberikan pada peran krusial anak muda dalam upaya konservasi.
Generasi muda yang kini mewakili lebih dari separuh populasi Indonesia diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan, memanfaatkan kreativitas dan teknologi untuk mendukung pelestarian lingkungan.
Masalah mendesak seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi menuntut tindakan serius. Indonesia berkomitmen untuk mengatasi isu-isu ini dengan Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan target net-zero emission pada tahun 2060.
Komitmen ini juga mencakup perlindungan spesies serta pengelolaan interaksi manusia dengan satwa liar, sejalan dengan visi 2050 "Living in Harmony with Nature."
Hal tersebut disampaikan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam acara Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024 di Indonesia mencapai puncaknya di Alun-Alun Kidul Boyolali, Jawa Tengah, pada 29 Agustus 2024.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memimpin acara tersebut, yang menandai akhir dari rangkaian kegiatan "Road to Hari Konservasi Alam Nasional 2024" yang dimulai sejak 16 Juli 2024.
Dalam pidatonya, Menteri Siti menekankan pentingnya momen ini sebagai bagian dari usaha untuk memasyarakatkan konservasi alam sebagai bagian integral dari budaya bangsa Indonesia.
"Peringatan ini merupakan kesempatan penting untuk menegaskan kembali komitmen kita terhadap pelestarian alam dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan," ujarnya dikutip pada Senin, 2 September 2024.
HKAN diperingati setiap 10 Agustus berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009. Tahun ini, Kabupaten Boyolali terpilih sebagai lokasi acara, mengingat wilayah ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Merbabu dan Taman Nasional Gunung Merapi, dua kawasan yang vital untuk keanekaragaman hayati dan kehidupan masyarakat sekitarnya.
Menteri Siti juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali dan semua pihak yang terlibat dalam persiapan acara, serta mengungkapkan terima kasih kepada masyarakat Boyolali yang telah berkontribusi pada kebijakan lingkungan, termasuk inisiatif seperti bank sampah dan kampung iklim.
"Generasi muda, yang lebih dari separuh penduduk Indonesia saat ini, memiliki potensi besar sebagai agen konservasi masa depan," ungkapnya.
Upaya ini termasuk tindakan korektif untuk melindungi spesies dari kepunahan dan mengelola interaksi manusia dengan satwa liar untuk mengurangi konflik.
Penulis: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023