Nasional

Asrama Putri Pesantren di Situbondo Ambruk Timpa Santriwati

Thursday, 30 October 2025 12:45 WIB
Bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, ambruk. (Foto: dok. Polres Situbondo)

Radarsuara.com - Bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, ambruk pada Selasa (28/10/2025) malam. Peristiwa itu menewaskan satu santriwati dan melukai belasan lainnya.

Ketua PCNU Kabupaten Situbondo, Muhyiddin Khotib, menjelaskan, kejadian terjadi sekitar pukul 00.30 WIB saat hujan deras disertai angin kencang. Ia menduga kerusakan bangunan juga dipicu oleh seringnya gempa di wilayah tersebut.

“Atap asrama pesantren putri roboh dan menimpa 19 santri. Satu meninggal dunia, dua dirawat inap, dan lainnya luka ringan,” jelas Muhyiddin, dikutip dari NU Online pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Ia menambahkan, tembok bangunan tidak ambruk, namun kuda-kuda atap miring dan genting jatuh menimpa para santriwati yang tengah beristirahat.

Menurutnya, bangunan tersebut tergolong baru dengan usia sekitar dua tahun empat bulan.

“Bangunan ini baru dua tahun empat bulan, tetapi terkena dampak gempa kedua pada 10 Oktober 2025. Saya kira efeknya dari situ, hanya saja tidak dilakukan pemeriksaan. Saat kejadian, hujan dan angin memperparah kondisi,” ungkapnya.

Muhyiddin memastikan tidak ada unsur kelalaian dari pihak pesantren.

“Tidak ada unsur kelalaian. Ini murni bencana,” tegasnya.

Ia menyebut PCNU Situbondo bersama RMI dan LPBINU telah meninjau lokasi untuk melihat kebutuhan di lapangan.

“Kemungkinan besok atau lusa kami akan menggerakkan LAZISNU untuk membantu pemulihan dan kebutuhan mendesak di sana,” ujarnya.

Ia juga mengimbau seluruh pondok pesantren di Situbondo agar memeriksa kondisi bangunan secara berkala.

“Pesantren yang bangunannya sudah tua atau bertingkat perlu diaudit," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Situbondo, Imam Turmudzi, menyampaikan bahwa pihaknya bersama Kemenag, KUA, dan kepolisian telah meninjau langsung lokasi kejadian.

“Kami dari Kemenag begitu mendapat laporan langsung datang ke lokasi. Kepala Kemenag, Kepala KUA, dan Kapolres juga hadir. Kami menyampaikan duka cita mendalam karena ada santri yang meninggal dunia,” katanya.

Menurut Turmudzi, korban meninggal dunia tidak mengalami luka berat namun memiliki riwayat penyakit komorbid.

“Korban baru pulang dari perawatan dan kembali ke pesantren sebelum kejadian,” jelasnya.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI, Thobib Al-Asyhar, menyebut pihaknya masih menunggu laporan lengkap terkait peristiwa ini.

“Teman-teman di Kanwil dan Kemenag kabupaten sudah bergerak ke lokasi. Kami akan menyampaikan rilis resmi setelah mendapatkan laporan lengkap,” ujarnya di Jakarta.

Kemenag juga menyampaikan belasungkawa dan memastikan akan memberikan bantuan serta langkah pencegahan.

“Insya Allah kami akan memberikan dukungan, bantuan, dan memastikan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” jelas Thobib.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...