Pertanian dan Peternakan

Tingkatkan Produktivitas dan IP, Kementan Optimalkan Pemanfaatan Alsintan

6 jam yang lalu
Tingkatkan Produktivitas dan IP, Kementan Optimalkan Pemanfaatan Alsintan (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Dalam rangka mempercepat modernisasi sektor pertanian nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengupayakan penyediaan dan optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di berbagai wilayah Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa distribusi alsintan seperti traktor, rice transplanter, pompa air, hingga combine harvester telah dilakukan secara masif guna mendukung peningkatan produktivitas petani.

Amran menekankan bahwa modernisasi pertanian merupakan kunci utama dalam mendorong efisiensi usaha tani dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Penggunaan alsintan tidak hanya memangkas biaya tenaga kerja, tetapi juga mampu mempercepat proses budidaya dan mengurangi kehilangan hasil pascapanen,” ujarnya. 

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa pemanfaatan alsintan harus dimaksimalkan untuk mendukung program swasembada pangan nasional.

“Melalui pelatihan mekanisasi dan penerapan teknologi modern oleh Brigade Pangan, kita dorong peningkatan produktivitas dan regenerasi petani secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya edukasi publik, pada acara Ngobrol Asyik Bersama Penyuluh dan Petani (Ngobras), Selasa (29/04/2025),  bertemakan "Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan untuk Meningkatkan Produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP)", menghadirkan. narasumber dari Dosen Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), Mardison yang menyampaikan bahwa penggunaan alsintan modern merupakan bagian integral dari program swasembada pangan. Teknologi alsintan mampu menurunkan biaya tenaga kerja, meningkatkan efisiensi waktu, dan mengurangi susut hasil panen. 

Ia mencontohkan, dengan penggunaan traktor roda dua, petani dapat mengolah dua hektar lahan per hari dalam kondisi optimal.

Sementara, penyuluh dari Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Marsianus menekankan pentingnya penyesuaian pengadaan alsintan dengan kondisi geografis setempat. Topografi yang berbukit perlu alsintan yang sesuai agar efektivitasnya dalam meningkatkan indeks pertanaman dapat tercapai secara optimal.

Dengan pendekatan yang terintegrasi dan pemanfaatan teknologi pertanian modern, diharapkan dapat mendukung swasembada pangan nasional dan ketahanan pangan jangka panjang, imbuhnya. (WY/NF)

 (*/Adv) 

Komentar

You must login to comment...