Pertanian dan Peternakan

Galuh LTT, Strategi Kementan Dorong Pelaporan Harian LTT oleh Penyuluh Pertanian

Wednesday, 16 April 2025 13:57 WIB
Galuh LTT, Strategi Kementan Dorong Pelaporan Harian LTT oleh Penyuluh Pertanian (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) sebagai langkah strategis untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada tahun 2025. 

Menteri Pertanian,  (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya pemantauan LTT secara harian dalam Rapat Terbatas Evaluasi LTT, Program Optimasi Lahan (Oplah), Cetak Sawah Rakyat (CSR), dan Padi Gogo.

"Pemantauan terhadap LTT harus dilakukan setiap hari, bukan bulanan. Kalau mau pangan terpenuhi, maka evaluasinya juga harus harian," tegas Mentan Amran.

Sebagai bentuk konkret dari strategi ini, Kementan meluncurkan gerakan Galuh LTT (Gerakan Penyuluh Mendorong Luas Tambah Tanam) yang bertujuan mendorong pelaporan LTT harian secara tepat waktu melalui aplikasi e-Pusluh.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (PPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa pelaporan LTT harian menjadi bagian penting dalam sistem monitoring berbasis data real-time. 

“Data dari lapangan langsung terintegrasi melalui e-Pusluh. Dengan data akurat, kita bisa mengambil langkah cepat, terutama dalam menghadapi musim tanam dan risiko kekeringan,” ujar Santi.

Pelaporan LTT harian wajib disampaikan oleh penyuluh paling lambat pukul 13.00 WIB setiap hari, sementara Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melakukan verifikasi paling lambat pukul 14.00 WIB. Jenis pelaporan yang wajib diisi meliputi Padi Reguler, Padi Oplah, dan Padi Gogo, mencakup data luas tambah tanam, luas panen, dan luas olah lahan.

Sementara, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Purwanta pada rapat koordinasi GALUH LTT yang digelar secara online di Jakarta, Rabu (16/04/2025) mengajak seluruh penyuluh pertanian Indonesia untuk aktif melaporkan LTT dan turut serta dalam akselerasi program Kementan seperti Oplah, CSR, dan Brigade Pangan.

"Galuh LTT ini bukan sekadar program pelaporan, tetapi bagian dari gerakan nasional yang melibatkan peran aktif penyuluh dalam pengawalan tanam, peningkatan indeks pertanaman (IP), serta penguatan ketahanan pangan nasional," jelas Purwanta.

Untuk mendukung kegiatan ini, Kementan juga memperkenalkan Buku Saku Digital Penyuluh Pertanian sebagai panduan praktis dalam pelaporan dan pengawalan LTT di lapangan.

Kementan berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan penyuluh pertanian dapat mempercepat capaian LTT serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. (NS/NF)

(*/Adv)

Komentar

You must login to comment...