Tempat Wisata di Puncak Bogor Diduga Jadi Penyebab Banjir Bandang, Dedi Mulyadi Akan Segera Evaluasi
Wednesday, 05 March 2025 16:09 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Foto: Instagram @dedimulyadi71)
Radarsuara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan mengevaluasi seluruh tempat wisata di kawasan Puncak Bogor. Langkah ini diambil setelah banjir bandang melanda wilayah tersebut pada Minggu (2/3), yang disebutnya dipicu oleh berkurangnya daya resapan air akibat pembangunan wisata.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bencana tersebut berdampak luas. Di Kota Bogor, banjir merendam delapan desa dan tiga kecamatan, dengan delapan rumah terdampak.
Sementara di Kabupaten Bogor, banjir menerjang 13 desa di tujuh kecamatan, sedangkan longsor melanda 13 desa di delapan kecamatan. Secara keseluruhan, bencana ini merendam 257 rumah dan berdampak pada 260 kepala keluarga serta 988 jiwa. Dua kepala keluarga terpaksa mengungsi, dan satu orang dilaporkan hilang.
Dedi menegaskan, evaluasi akan mencakup seluruh destinasi wisata di Puncak, termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Jabar. Ia mengungkapkan adanya dugaan bahwa fasilitas wisata buatan Jaswita turut memperparah bencana.
"Terus terang saja, di situ ada Jaswita, membangun sarana rekreasi di puncak. Berdasarkan keterangan dari Bupati Bogor tadi, ada salah satu pionnya, kubahnya atau apa namanya, kemudian terjatuh masuk ke sungai dan menyumbat serta menjadi luapan air," ujar Dedi, dikutip Rabu, 5 Maret 2025.
Ia pun berencana melakukan inspeksi ke lokasi terdampak bersama Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, pada Kamis, 6 Maret 2023. Hasil inspeksi itu nantinya akan menjadi dasar pengambilan keputusan strategis terkait penataan kawasan wisata di Puncak.
Menurut Dedi, evaluasi ini bisa berujung pada pencabutan izin jika ditemukan pelanggaran yang berdampak buruk terhadap lingkungan.
"Termasuk swasta juga harus berani evaluasi, mana yang lebih didahulukan, keselamatan warga, atau hanya sekadar kesenangan beberapa orang. Harusnya keselamatan warga lebih utama dari apapun," tegasnya.
Sebelumnya, proyek wisata buatan yang dikembangkan anak perusahaan PT Jaswita Jabar di Puncak Bogor telah menuai kontroversi.
Pembangunan bianglala dan wahana permainan lainnya disebut-sebut telah menggunduli lahan yang dulunya merupakan kebun teh. Selain itu, proyek tersebut diduga bertentangan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 60 Tahun 2020 tentang rencana tata ruang kawasan perkotaan Jabodetabek-Punjur.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023
Berita Terpopuler

Perluas Wawasan Mahasiswa Polbangtan dan PEPI Kementan, Delegasi Jepang Kenalkan SSW
Thursday, 27 February 2025 16:23 WIB
Cegah Penyebaran Wabah PMK, Mahasiswa Polbangtan Kementan Gelar One Day One Impact
Thursday, 27 February 2025 10:58 WIB
Bukan Cuma Hujan Ekstrem! Inilah Penyebab Banjir Bandang di Puncak Bogor Menurut BMKG
Tuesday, 04 March 2025 09:00 WIB