Forum Dialog Ekonomi Digital 2025, Sinergi Pemerintah dan Industri untuk Masa Depan Indonesia
Wednesday, 26 February 2025 10:29 WIB
Forum Dialog Ekonomi Digital. (Foto: istimewa)
Radarsuara.com - Forum Dialog Ekonomi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) bersama Industry Task Force (ITF) dan Think Policy menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan asosiasi digital.
Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas arah kebijakan strategis guna memperkuat ekosistem digital Indonesia.
Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Komdigi, Aju Widya Sari, menekankan pentingnya sinergi antara pelaku industri dan pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang kuat.
"Membangun ekosistem digital yang kuat di era AI bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang erat, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri digital," ungkapnya dalam sambutannya, Rabu, 26 Februari 2025.
Senada dengan hal itu, Yuliar Magdalena Zega dari Pusat Pengembangan Aparatur Komdigi menegaskan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk menjamin talenta digital Indonesia mampu bersaing di kancah global.
"Pemerintah terus menggandeng industri dalam membangun talenta digital yang kompetitif. Kolaborasi ini memastikan talenta digital Indonesia siap bersaing di tingkat global," ujarnya.
Koordinator ITF menambahkan bahwa diskusi ini sejalan dengan Laporan Refleksi Satu Dekade Lompatan Digital Komdigi, yang menggambarkan perjalanan kebijakan, program, dan strategi transformasi digital Indonesia.
"Dalam satu dekade terakhir, kita telah menyaksikan lompatan digital yang signifikan. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 221,56 juta orang," jelasnya.
Florida Andriana, Co-founder & Chief Growth Officer Think Policy Indonesia, juga menyoroti arah strategi transformasi digital di Indonesia.
"Transformasi digital bergerak tanpa henti, dan Indonesia telah membuktikan kemampuannya untuk beradaptasi. Namun, pertanyaannya kini adalah: ke mana kita ingin membawa digitalisasi ini?" katanya.
Forum ini terbagi menjadi tiga sesi utama. Sesi pertama membahas Pemerintahan dan Infrastruktur Digital, yang menyoroti upaya penguatan infrastruktur serta strategi pemerintah dalam mengatasi kesenjangan digital.
Prasetya Dwicahya dari Think Policy menegaskan bahwa transformasi digital harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia sudah berhasil meningkatkan akses internet dan juga porsi ekonomi digital berkali-kali lipat. Akan tetapi ada banyak konsekuensi sosial yang juga terjadi bersamaan dengan pertumbuhan tersebut seperti masifnya perundungan digital dan judi online," ujarnya.
Dalam sesi yang sama, Hafil Naufal Rahman, Ketua Bidang Pemerintahan Asosiasi Video Streaming Indonesia, menyoroti tantangan dalam literasi digital, terutama dalam industri OTT video streaming.
"Aksesibilitas tidak hanya menghasilkan peluang untuk berkembang, tetapi juga meningkatnya ancaman yang merugikan bagi industri OTT video streaming. Salah satu masalah utama adalah pembajakan atau penyiaran konten secara ilegal di Indonesia menjadi perhatian serius karena mengancam ekonomi digital serta perkembangan industri kreatif. Kolaborasi antara pemerintah, AVISI, dan para pemangku kepentingan lainnya penting untuk mengatasi masalah ini," paparnya.
Sesi kedua yang dimoderatori oleh Maria Angelica dari ITF berfokus pada Kebijakan Digital dan Peluang Industri dalam Era AI. Norman Sasono, CTO DANA, menyoroti pentingnya investasi dalam infrastruktur digital.
"Penerapan AI harus didasarkan pada kebutuhan yang jelas dan tujuan yang terukur," katanya.
Di sektor kesehatan, Alfonsius Timboel, COO Halodoc, menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital kini menjadi suatu keharusan.
"Teknologi digital di bidang kesehatan bukan lagi sekadar opsi, melainkan sebuah keharusan yang mendorong efisiensi dan aksesibilitas," jelasnya.
Sesi terakhir membahas Talenta Digital, dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia di era digital dan pentingnya kemitraan antara sektor publik dan swasta. Victor Putra Lesmana, Direktur Bukalapak, menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan dan pelatihan.
"Keberlanjutan ekonomi digital sangat bergantung pada kesiapan talenta digital," imbuhnya.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023
Berita Terpopuler

Perluas Wawasan Mahasiswa Polbangtan dan PEPI Kementan, Delegasi Jepang Kenalkan SSW
Thursday, 27 February 2025 16:23 WIB
Cegah Penyebaran Wabah PMK, Mahasiswa Polbangtan Kementan Gelar One Day One Impact
Thursday, 27 February 2025 10:58 WIB
Bukan Cuma Hujan Ekstrem! Inilah Penyebab Banjir Bandang di Puncak Bogor Menurut BMKG
Tuesday, 04 March 2025 09:00 WIB