Pertanian dan Peternakan

Dukung Ekspor Pertanian, Wamentan Luncurkan Program Milenial Siap Ekspor di Bali

8 jam yang lalu
Dukung Ekspor Pertanian, Wamentan Luncurkan Program Milenial Siap Ekspor di Bali (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Untuk mendukung peningkatan ekspor komoditas pertanian, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, bersama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Ida Widi Arsanti, melaksanakan pelepasan ekspor komoditas pertanian yang melibatkan petani milenial, Rabu (12/2/2025). 

Kegiatan ini berlangsung serentak di berbagai wilayah dengan lokasi utama di Kabupaten Tabanan, Bali, yang turut dihadiri oleh lebih dari 500 peserta.

Kegiatan yang digelar di Jalan Raya Marga Apuan Km 7, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini juga melibatkan pejabat penting lainnya seperti Gubernur Bali yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, serta jajaran TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya. 

Dalam sambutannya, Wamentan Sudaryono menegaskan pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan nasional, baik dalam menjamin ketersediaan pangan, mengurangi pengangguran di pedesaan, maupun mempercepat pemerataan ekonomi.

Sudaryono juga mengingatkan urgensi peran petani milenial dalam mengembangkan pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan. 

Ia mengajak petani milenial untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dunia usaha, dan perbankan. 

"Milenial Siap Ekspor adalah salah satu program Kementerian Pertanian untuk mendorong petani milenial agar produk mereka memiliki daya saing di pasar global," ujar Sudaryono.

Selain itu, program Link and Match atau Business Matching yang dilaksanakan dalam acara ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara petani dan industri, memperkuat ketahanan pangan nasional, serta mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian. 

"Saya berharap petani milenial dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi pelopor dalam pembangunan pertanian Indonesia," tambah Sudaryono.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Ida Widi Arsanti mengatakan, acara pelepasan ekspor ini diharapkan tidak hanya memperluas jaringan pasar untuk produk pertanian Indonesia, tetapi juga memberikan motivasi bagi petani milenial di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas, dan memperluas jangkauan pasar global.

“Ekspor kali ini melibatkan komoditas unggulan dari petani milenial, dengan total nilai ekspor mencapai Rp 6,9 miliar,” ungkap Ida.

Lebih lanjut Ida memaparkan, para petani milenial yang berhasil menjadi eksportir diantaranya adalah Kadek Surya Prasetya Wiguna, dari Kabupaten Tabanan, Bali, yakni komoditas ekspor coklat ke negara Malaysia, Jepang, New Zeland, Qatar, USA, Hungaria, Polandia Vietnam, Thailand, dan Inggris dengan volume 3 ton serta nilai ekspor Rp. 3,6 Milyar melalui Pelabuhan Udara Ngurah Rai-Denpasar.

Ada pula, AA Gede Agung Wedhatama dari Kabupaten Badung, Bali dengan komoditas manggis 2,7 ton ke China dan 2 ton ke Jerman dengan nilai ekspor Rp. 400 Juta melalui Pelabuhan Udara Ngurah Rai, Denpasar.

Selain itu, Ella Rizki Farihatul Maftuhah dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, komoditas gula kelapa organik ke Malaysia, dengan volume 10.000 pack dan nilai ekspor Rp. 150 Juta melalui pelabuhan laut Tanjung Mas Semarang.

I Gusti Megawati dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, komoditas gula aren semut organik. Ekspor dalam bentuk cub/kemasan 200 gram, tujuan ekspor ke China dengan volume 1 ton dan Belanda dengan volume 1 ton, nilai Ekspor Rp. 150 Juta melalui pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya.

Terakhir, Andi Yulianto dari Kabupaten Belawan, Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan komoditas kopi, tujuan ekspor ke negara Oman, Jazirah Arab dengan volume 26 ton, nilai ekspor Rp. 2,6 M melalui Pelabuhan Laut Belawan, Medan.

Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran, pelepasan ekspor ini menjadi simbol nyata dari komitmen Kementan dalam mendorong hilirisasi pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkuat perekonomian daerah melalui ekspor komoditas pertanian. 

Program ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan memperbaiki neraca perdagangan nasional. (*/Adv) 

 

Komentar

You must login to comment...