"Ilustrasi" peternakan kambing. (Foto: iStockphoto)
Radarsuara.com - Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Kustantinah, menyoroti potensi besar Indonesia dalam meningkatkan populasi ternak kambing.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, ia optimis bahwa kenaikan populasi kambing yang saat ini mencapai 3,2 persen per tahun dapat terus ditingkatkan.
"Pemerataan pengembangan ternak di seluruh Indonesia ini dapat dilakukan pada lingkungan yang sesuai dengan memberdayakan perguruan tinggi yang ada," katanya, dikutip Sabtu, 8 Februari 2025.
Menurut laporan FAO tahun 2018, ketika populasi ternak lain mengalami penurunan, populasi kambing justru meningkat melebihi domba. Data statistik 2023 menunjukkan bahwa populasi kambing di Indonesia mencapai 19,398 juta ekor, melebihi populasi sapi yang berjumlah 18,6 juta ekor.
Prof. Kustantinah menekankan pentingnya kolaborasi antara fakultas peternakan di seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan pengembangan ternak kambing.
"Di Indonesia saat ini ada sekitar 59 fakultas peternakan. Jika ada sinergi bersama maka pengembangan ternak yang diharapkan tentu akan lebih mudah terlaksana," ujarnya.
Untuk meningkatkan produksi daging, ia menyarankan pengembangan kambing tipe pedaging seperti kambing Bligon, Kacang, dan Marica.
"Kebutuhan terhadap kambing tipe pedaging ini tentu cukup tinggi, terutama pada saat hari raya kurban (Idul Adha), bahkan untuk tujuan ekspor, peluangnya masih sangat terbuka," terangnya.
Sebagai langkah strategis, Prof. Kustantinah mengusulkan adanya Rencana Pembangunan Peternakan yang melibatkan perguruan tinggi setiap lima tahun, disingkat REPELITA, dengan tujuan meningkatkan populasi kambing di Indonesia.
Di Fakultas Peternakan UGM sendiri, telah dilakukan berbagai kegiatan pengembangan ternak kambing oleh staf dosen di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023