Surplus Dagang Indonesia-Malaysia Capai USD 800 Juta, Kerja Sama Mulai Diperkuat
Tuesday, 28 January 2025 10:49 WIBMenteri Perdagangan Budi Santoso (kiri) saat melakukan pertemuan dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz. (Dok: kemendag.go.id)
Radarsuara.com - Indonesia dan Malaysia bersepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Kesepakatan tersebut dihasilkan dalam pertemuan antara Menteri Perdagangan Indonesia Budi Santoso dan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Kuala Lumpur.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Budi didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono serta Atase Perdagangan Kuala Lumpur Aziza Rahmaniar Salam.
Salah satu fokus utama kerja sama adalah penguatan peran Komite Gabungan Bidang Perdagangan dan Investasi (Joint Trade and Investment Committee/JTIC) Indonesia-Malaysia sebagai platform eksplorasi peluang baru.
“Komite gabungan ini menjadi instrumen penting dalam memperluas peluang dagang dan investasi antara Indonesia dan Malaysia. Untuk mendukung hal tersebut, Indonesia siap menjadi tuan rumah pertemuan JTIC ke-4 pada 2025,” ujar Budi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 28 Januari 2025.
Selain itu, kedua pihak sepakat mempererat kolaborasi dalam mengatasi hambatan perdagangan, khususnya terkait komoditas ekspor utama masing-masing negara.
Pertumbuhan Perdagangan Bilateral
Perdagangan bilateral Indonesia-Malaysia menunjukkan tren positif. Sepanjang Januari hingga November 2024, total perdagangan kedua negara tercatat mencapai USD 21,1 miliar.
Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Malaysia mencapai USD 10,9 miliar, sementara impor dari Malaysia sebesar USD 10,1 miliar, menghasilkan surplus perdagangan untuk Indonesia sebesar USD 800 juta.
Pada 2023, total perdagangan kedua negara tercatat USD 23,2 miliar dengan surplus perdagangan Indonesia sebesar USD 1,7 miliar. Menteri Budi menjelaskan bahwa pertumbuhan nilai perdagangan bilateral dalam lima tahun terakhir (2019–2023) mencapai 13,8 persen.
“Komoditas ekspor nonmigas utama Indonesia ke Malaysia meliputi bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, kendaraan, besi, baja, dan tembaga. Sementara itu, impor utama dari Malaysia mencakup reaktor nuklir, mesin dan peralatan mekanis, plastik, bahan kimia organik, serta besi dan baja,” tambah Budi.
Dukungan Strategis Kawasan
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Zafrul turut mengundang Budi untuk menghadiri ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat yang akan digelar di Johor Bahru, Malaysia, pada Februari 2025.
“Pertemuan hari ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama baru. Sekaligus memperkuat hubungan yang sudah terjalin erat antara Malaysia dan Indonesia,” ujar Zafrul.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023