ITS Gelar Siklus Safari Conservation, Dorong Konservasi Lingkungan di Tahura Raden Soerjo
Wednesday, 22 January 2025 09:32 WIBPeserta Siklus Safari Conservation di Tahura Raden Soerjo. (Dok: its.ac.id)
Radarsuara.com - Pecinta Lingkungan Hidup Siklus (PLH Siklus) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menggelar kegiatan bertajuk Siklus Safari Conservation (SSC) di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Mojokerto.
Acara itu bertujuan meningkatkan wawasan mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan hidup.
Ketua Pelaksana SSC, Mayastuti Parisya Dewi, menjelaskan bahwa kegiatan ini terdiri dari dua agenda utama, yakni praktik lapangan dan seminar.
“Praktik lapangan ini dikhususkan untuk anggota PLH Siklus ITS, sementara seminar dengan tema Triple Planetary Crisis terbuka untuk umum, terutama pegiat lingkungan hidup di ITS dan sekitarnya,” ujarnya, dikutip Rabu, 22 Januari 2025.
Dalam praktik lapangan, PLH Siklus ITS bekerja sama dengan Tahura Raden Soerjo, Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I), dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendalami biodiversitas di Tahura.
“Setelah materi, setiap kelompok diajak berkeliling dan menyaksikan biodiversitas yang ada di Tahura Raden Soerjo,” terang May.
Materi praktik lapangan berlangsung selama satu hari penuh, meliputi analisis flora dan fauna, ilmu konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem, serta pengamatan burung. Hasilnya, peserta diharapkan mampu menyusun presentasi terkait temuan mereka.
“Luaran dari praktik ini adalah presentasi hasil temuan peserta di lapangan,” jelas May.
Seminar yang dilaksanakan di Ruang Sidang Departemen Teknik Lingkungan ITS membahas tiga isu utama terkait lingkungan: perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi udara.
Acara tersebut menghadirkan Duta Sustainable Development Goals (SDGs) ITS 2024, Muhammad Fakhri Imamul Huda, yang menyoroti keterkaitan antara ketiga krisis tersebut.
“Ketiga isu ini memerlukan tindakan kolaboratif seperti peralihan ke energi bersih, pelestarian ekosistem, dan pengurangan emisi karbon,” jelas Fakhri.
Ia juga menegaskan pentingnya regenerasi dalam upaya konservasi lingkungan oleh generasi muda.
“Ilmu konservasi lingkungan harus terus diimplementasikan hingga masa depan, dan seminar seperti ini penting untuk meningkatkan kesadaran anak muda,” tambahnya.
May berharap kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk mengadakan acara serupa.
“Dengan ini, kami harap PLH Siklus ITS bisa menjadi pionir dalam menggiatkan kegiatan konservasi lingkungan di Indonesia,” tutupnya.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023