Ekonomi Digital Jadi Kunci Indonesia Emas 2045, Meutya Hafid Paparkan Strateginya
Sunday, 05 January 2025 23:02 WIBMenteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi), Meutya Hafid. (Foto: diskominfo.jatimprov.go.id)
Radarsuara.com - Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan potensi besar ekonomi digital sebagai pendorong utama menuju visi Indonesia Emas 2045.
Dalam orasi ilmiahnya di Sidang Terbuka Universitas Brawijaya pada Dies Natalis ke-62, Meutya menekankan pentingnya transformasi digital dalam menciptakan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Orasi bertajuk “Ekonomi Digital: Peluang dan Tantangan Menuju Indonesia Emas” ini disampaikan di Gedung Samantha Krida, Malang, pada Minggu (5/1/2025).
Meutya Hafid mengungkapkan bahwa ekonomi digital Indonesia berkembang pesat, dengan proyeksi nilai mencapai USD 360 miliar pada tahun 2030, atau sepertiga dari total ekonomi digital di kawasan ASEAN.
“Ekonomi digital Indonesia saat ini menunjukkan tren positif, dengan transaksi digital diperkirakan mencapai USD 90 miliar pada 2024, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Meutya Hafid.
Ia menambahkan bahwa sektor e-commerce menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi digital, dengan kontribusi sebesar USD 65 miliar, tumbuh 11 persen berkat inovasi seperti video commerce.
Dalam paparannya, Meutya menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen mempercepat transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas ekonomi sekaligus memberdayakan masyarakat secara inklusif dan berdaulat.
Untuk mencapai tujuan ini, tiga pilar utama menjadi fokus: pembangunan infrastruktur digital, pengembangan talenta digital, dan tata kelola ekosistem digital yang adaptif.
Pilar pertama adalah pemerataan infrastruktur digital, termasuk peningkatan akses dan kecepatan internet di seluruh wilayah Indonesia.
“Hal ini memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses manfaat ekonomi digital,” tegas Meutya.
Pilar kedua adalah peningkatan talenta digital. Pemerintah menargetkan mencetak 9 juta talenta digital pada 2030 melalui program Digital Talent Scholarship.
Program ini dirancang untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu mengisi kebutuhan industri digital di masa depan.
Pilar ketiga adalah tata kelola ekosistem digital, yang bertujuan menciptakan ruang digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Meutya menegaskan pentingnya perlindungan data pribadi dan keamanan siber dalam mendukung perkembangan ekonomi digital nasional.
Selain itu, Menkomdigi mengajak civitas akademika Universitas Brawijaya untuk terlibat aktif dalam pengembangan ekosistem digital.
“Universitas memiliki potensi besar dalam membangun ekosistem digital lokal dan nasional,” pungkas Meutya.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023