Pertanian dan Peternakan

Harga Sayuran Anjlok, Pemprov Jateng dan Bank Indonesia Selamatkan Petani dari Kerugian

7 jam yang lalu
"Ilustrasi" harga sayuran anjlok di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi dan Bank Indonesia turun tangan bantu petani. (Foto; pixabay.com)

Radarsuara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersama Bank Indonesia (BI) mengambil langkah strategis untuk menstabilkan harga sejumlah komoditas sayuran yang anjlok, seperti kubis, tomat, dan cabai. 

Langkah itu dilakukan melalui aksi peduli beli sayuran petani dengan harga sesuai ongkos produksi, guna menghindari kerugian bagi petani.

Ani Mulyani, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, menyatakan bahwa anjloknya harga sayuran disebabkan oleh panen raya, sementara permintaan konsumen tetap stagnan. 

"Harga kubis di tingkat petani hanya Rp300 per kilogram, sementara harga wajar seharusnya Rp1.500 per kilogram," jelas, pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Harga tomat juga mengalami penurunan drastis, hanya Rp1.000 per kilogram di tingkat petani, padahal harga normalnya adalah Rp3.000 per kilogram. 

Penurunan harga ini membuat petani enggan melakukan panen karena biaya panen dan ongkos angkut tidak sebanding dengan harga jual.

Untuk mengatasi masalah ini, Distanbun bekerja sama dengan petani champion di seluruh Jawa Tengah, yang menjembatani pembelian langsung dari petani tanpa melalui tengkulak atau pengepul. 

"Kita potong rantai distribusi dan membeli sayuran dengan harga sesuai BEP. Misalnya, kubis kita beli Rp1.500 per kilogram, sementara tomat Rp3.000-Rp3.500 per kilogram," tambah Ani.

Skema ini memungkinkan Distanbun dan BI Jateng menjual paket sayuran yang berisi kubis, wortel, tomat, terong, daun bawang, dan seledri kepada masyarakat dengan harga Rp10 ribu per paket. 

"Bank Indonesia memberikan subsidi kepada petani, sehingga total yang diberikan adalah Rp20 ribu per paket, dengan pembayaran menggunakan QRIS," kata Ani.

Aksi peduli ini diadakan di beberapa titik seperti Kompleks Tarubudaya Ungaran, Jalur Lingkar Selatan Salatiga, Jalan Slamet Riyadi Solo, dan Alun-alun Rembang. 

Total 3.700 paket sayuran terjual, yang terdiri dari 7,4 ton kubis, 3,7 ton tomat, 3,7 ton wortel, 740 kilogram cabai keriting, dan 1,8 ton terong ungu. 

"Setelah aksi ini, harga sayuran kembali stabil di daerah yang kami adakan aksi beli, dan petani kembali bersemangat untuk menanam," pungkas Ani.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...