Lingkungan Hidup

Kolaborasi Jadi Kunci Indonesia untuk Capai Target Rehabilitasi Hutan

Selasa, 15 Oktober 2024 09:13 WIB
"Ilustrasi" Pemerintah Indonesia tekankan kolaborasi demi mencapai target rehabilitasi hutan. (Foto: pixabay.com)

Radarsuara.com - Pemerintah semakin serius dalam upaya pemulihan hutan dan lingkungan melalui program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dengan pendekatan baru yang lebih berorientasi pada hasil. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, dalam peresmian Persemaian Liang Anggang (PLA) di Kalimantan Selatan, Senin (14/10/2024), menegaskan pentingnya peralihan fokus dari sekadar menanam bibit menuju pemantauan luas lahan yang berhasil direhabilitasi.

"Catatan kritis Yth. Bapak Presiden pada kami di KLHK bahwa menanam pohon harus jelas hasilnya dan berapa luas dari hasil penanaman tersebut, bukan semata soal menanam 1 juta atau 1 miliar pohon," ujar Menteri Siti, dikutip pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Hal tersebut terbukti efektif dalam pemantauan citra satelit tahun 2022-2023, yang menunjukkan munculnya hutan-hutan baru dari program penanaman pohon lima hingga enam tahun lalu.

Selain itu, Menteri Siti juga menekankan pentingnya kolaborasi multipihak, khususnya melalui skema Public-Private Partnership (PPP). 

"Arahan Bapak Presiden bahwa sudah saatnya dilakukan pola kerja public-private partnership, dan seyogyanya bisa dibangun di seluruh Indonesia untuk memulihkan lingkungan," jelasnya.

Pembangunan Persemaian Liang Anggang merupakan contoh konkret dari skema ini, dengan dukungan PT Adaro Energy Indonesia untuk konstruksi areal produksinya dan Kementerian PUPR untuk penyediaan air. 

"Kami belajar dari perusahaan HTI untuk menghasilkan pola baru yang mengombinasikan skala besar dengan berbagai jenis tanaman," tambah Menteri Siti.

Kolaborasi ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Direktur Utama PT Adaro, Garibaldi Tohir, mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam upaya besar ini. 

"Semoga persemaian ini akan memberikan manfaat baik secara umum maupun juga secara ekonomi bagi masyarakat dan wilayah sekitarnya," ucapnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar, juga menyambut baik peresmian PLA. 

"Dengan keberadaan PLA, kita dapat mendukung Gerakan Revolusi Hijau dan mencapai target pengurangan emisi yang tercantum dalam NDC Indonesia," katanya.

Pemerintah berharap PLA dan persemaian lainnya dapat mempercepat upaya pemulihan lingkungan, khususnya terkait target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang berfokus pada pengurangan emisi dari sektor kehutanan. 

Persemaian ini, yang memiliki kapasitas produksi 10 juta bibit per tahun, merupakan bagian dari langkah masif untuk meningkatkan tutupan hutan di lahan kritis, daerah rawan bencana, dan waduk.

"Pemerintah terus berkomitmen untuk memastikan bahwa kerja-kerja pelestarian alam ini menghasilkan kredit karbon yang berkualitas tinggi dan berkontribusi pada mitigasi iklim global," pungkas Menteri Siti.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...