Pertanian dan Peternakan

Buah Salak Sibetan Diusulkan ke FAO Sebagai Warisan Pertanian Global

Friday, 11 August 2023 13:10 WIB
Buah Salak. (Dok.kintamani.id)

Radarsuara.com - Pertanian salak di Sibetan Karangasem memiliki sejarah panjang. Buah salak mulai ditanam sejak abad ke 14. Tak aneh jika hal ini diusulkan ke Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) sebagai sistem warisan pertanian penting global.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan(Distan) Karangasem, Nyoman Siki Ngurah mengungkapkan, sistem pertanian salak di Desa Sibetan diusulkan Kementerian Pertanian melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2018. 
 
"Jadi, saat ini sudah masuk tahap penyempurnaan proposal di Roma, Italia. Kemarin kita sudah dalam perbaikan proposal. Kemungkinan setelah itu akan ada peninjauan langsung dari Roma," ujarnya.
 
Dirinya menuturkan, ada beberapa dasar sistem pertanian salak itu diusulkan menjadi warisan pertanian global. Salah satunya miliki sejarah dan pertaniannya dilestarikan oleh masyarakat setempat. 
 
"Seluruh masyarakatnya percaya jika sistem pertanian salak dari leluhurnya yang bernama Jro Dukuh Sakti.Beliau menanam salak di Abad ke 14," urainya.
 
Masih kata Nyoman, dari situlah makanya di Sibetan ada pura namanya Pura Dukuh Sakti. Selain itu, sistem pertanian salak di Sibetan telah penuhi 5 kriteria ditentukan FAO. 
 
"Jadi salah satu kriterianya adalah menyangkut keamanan pangan dan mata pencaharian masyarakat. Tanam salak merupakan sumber kehidupan warga dan dilestarikannya hingga zaman modern," tandasnya.
 
Penulis : Asep Supriyanto
Editor.   : Khaerul Umam
 

Komentar

You must login to comment...