Ciptakan Teknologi dan Inovasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Kementan Berkomitmen Pada Dies Natalis Keenam

Ciptakan Teknologi dan Inovasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Kementan Berkomitmen Pada Dies Natalis Keenam (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Mimpi besar Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menciptakan teknologi dan inovasi pertanian guna melakukan transformasi pertanian tradisional menjadi modern dan membangun sumberdaya manusia pertanian yang unggul.

Menjadi kebijakan yang utama dalam pendirian Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian yang resmi merayakan Dies Natalis Keenam pada Rabu (25/6/2025), di Kampus PEPI.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memacu mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Kementerian Pertanian agar mampu menciptakan inovasi dalam menghasilkan alat mesin pertanian. Pendidikan vokasi yang membidangi teknologi enjiniring adalah tulang punggung untuk mengajak regenerasi petani dan kunci keberhasilan kita dalam mencapai swasembada pangan berkelanjutan,” ungkap Mentan Amran.

"Mahasiswa PEPI harus menjadi penggerak utama inovasi di sektor pertanian modern," kata Amran dalam keterangan saat hadir di Kampus PEPI.

Selain itu, dia meminta mahasiswa untuk terlibat langsung dalam program Operasi Lahan (Oplah) yang dilaksanakan yang digarap oleh kelompok Brigade Swasembada Pangan,” ujar Mentan Amran 

Ia juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa, dengan kemampuan menciptakan teknologi baru yang dapat menjadi acuan bagi pertanian nasional hingga global.

"Hilangkan pikiran mencari kerja, tetapi usahakan agar kita yang membuka lapangan kerja. Latih kemampuan dari sekarang, kita sebagai mahasiswa Indonesia bisa membuat cadangan (sparepart) Alsintan sendiri," ujar Mentan.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah daerah, dan pelaku industri.

“PEPI telah menjadi contoh nyata bagaimana Tri Dharma dapat diimplementasikan secara konkret. Tidak hanya di kampus, tetapi juga memberikan dampak langsung ke lapangan melalui pendampingan dan inovasi teknologi,” ujar Santi.

Pada hari yang bersamaan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin mengucapkan selamat kepada enam Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Bogor, YOMA, Malang, GOWA dan Manokwari dibawah lingkup BPPSDMP yang saat ini merayakan Dies Natalis ketujuh dan mengajak para sivitas akademika khususnya para dosen dan jajaran Pimpinan Polbangtan untuk lebih meningkatkan kepedulian pada Institusi pendidikan yang lebih berkualitas dan profesionalisme.

"Mari kita jadikan Dies Natalis Ketujuh ini sebagai momentum untuk terus melaju dengan semangat Tri Dharma, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan pertanian dan ketahanan pangan Indonesia", ujarnya.

Ditempat yang terpisah, Muharfiza Direktur PEPI menyampaikan refleksi sejarah PEPI yang lahir dari tuntutan Kementerian Pertanian dalam mencetak generasi millenial dalam mengembangkan inovasi dalam menghasilkan alat mesin pertanian. 

Dalam dies natalis ke tujuh diharapkan pengajar di PEPI untuk memberikan tugas-tugas yang menantang bagi mahasiswa, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan pertanian masa depan dan sejajar dengan negara-negara maju. 

Menurutnya, semangat juang dan ketekunan adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan pertanian yang modern dan berkelanjutan. Melalui penguatan kurikulum berbasis industri 4.0 dan 5.0, penguasaan teknologi bidang enjiniring pertanian, serta penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan kepemimpinan, lulusan PEPI diharapkan mampu menjadi agen perubahan dan pionir pembangunan pertanian modern di tanah air. (*/Adv) 

Komentar