Optimasi Lahan Pertanian Pasca Bencana di Sumbar Butuh Rp35 Juta per Hektare
Friday, 07 February 2025 10:23 WIB
"Ilustrasi" optimasi lahan pasca bencana. (Foto: iStockphoto)
Radarsuara.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menargetkan optimasi dan pemulihan terhadap 400 hektare (Ha) lahan pertanian di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Mei 2024 lalu.
"Total lahan area yang terdampak banjir lahar dingin itu ada 1.000 hektare, yang mana 600 hektare sudah kita optimasi," kata Sekretaris Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar, Ferdinal Asmin, di Padang, dikutip Jum'at, 7 Februari 2025.
Ia menjelaskan, optimasi lahan tahap kedua akan segera dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pertanian.
Instruksi dari Gubernur Sumbar juga telah dikeluarkan agar dinas terkait segera berkoordinasi dengan kementerian untuk membahas langkah pemulihan lanjutan.
Menurut Ferdinal, proses optimasi 400 Ha lahan pertanian yang terdiri dari sawah dan tanaman hortikultura ini akan membutuhkan waktu dan biaya besar.
Hal itu disebabkan oleh kondisi lahan yang kini dipenuhi material bebatuan, kayu, dan pasir yang mengeras.
"Untuk pemulihan dan kembali produktif diperkirakan bisa memakan waktu hingga dua tahun," jelasnya.
Jika usulan optimasi lahan ini disetujui, proses pemulihan diharapkan bisa mulai dikerjakan pada 2025. Biaya yang dibutuhkan untuk cetak sawah baru diperkirakan mencapai Rp30 juta hingga Rp35 juta per hektare.
Sebelumnya, optimasi lahan tahap pertama telah dilakukan dengan menggandeng unsur TNI. Namun, anggaran yang dikucurkan oleh Kementerian Pertanian saat itu hanya sebesar Rp3 miliar, yang berarti setiap hektare lahan hanya mendapatkan alokasi Rp5 juta.
"Biaya optimasi tahap pertama itu sekitar Rp3 miliar atau Rp5 juta per hektare," sebut Ferdinal.
Sementara itu, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan dana sebesar Rp33,34 miliar untuk pemulihan sektor pertanian pascabencana banjir dan banjir bandang di Sumbar.
Bantuan tersebut bersumber dari Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp20 miliar, Ditjen Hortikultura Rp7,4 miliar, dan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp5,6 miliar.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023
Berita Terpopuler

Perluas Wawasan Mahasiswa Polbangtan dan PEPI Kementan, Delegasi Jepang Kenalkan SSW
Thursday, 27 February 2025 16:23 WIB
Bukan Cuma Hujan Ekstrem! Inilah Penyebab Banjir Bandang di Puncak Bogor Menurut BMKG
Tuesday, 04 March 2025 09:00 WIB
Cegah Penyebaran Wabah PMK, Mahasiswa Polbangtan Kementan Gelar One Day One Impact
Thursday, 27 February 2025 10:58 WIB