Pertanian dan Peternakan

Harga Gabah Anjlok, Petani Air Sugihan Desak Bulog Serap Hasil Panen 

6 jam yang lalu
Petani Air Sugihan minta Bulog serap hasil panen dengan harga yang sesuai HPP. (Foto: Istimewa)

Radarsuara.com -  Para petani di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menghadapi dilema besar di tengah musim panen padi yang melimpah. 

Harga gabah di tingkat petani anjlok menjadi Rp5.100 hingga Rp5.300 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan Presiden RI Prabowo sebesar Rp6.500 per kilogram.

Selain persoalan harga, curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir semakin memperburuk situasi. Hujan deras menghambat proses pengeringan gabah, menurunkan kualitas hasil panen, dan memberikan peluang bagi tengkulak untuk menekan harga lebih rendah.

"Kami mohon Bulog turun langsung ke wilayah kami untuk menyerap hasil panen dengan harga yang sesuai HPP. Kalau tidak, kami akan semakin sulit bertahan," ungkap Slamet Saryadi, anggota kelompok tani Desa Jadi Mulya, Kecamatan Air Sugihan, Rabu, 15 Januari 2025.

Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi petani yang selama ini mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber penghidupan utama. Panen melimpah tanpa harga jual yang memadai dinilai hanya memperparah kondisi ekonomi mereka.

Subroto, Manager Brigade Pangan Desa Suka Mulya 1, menyoroti pentingnya langkah konkret pemerintah. 

"Bantuan pupuk, benih, dan alsintan memang sangat membantu produksi kami. Namun yang tak kalah penting sekarang adalah serapan gabah dengan harga HPP oleh Bulog harus segera dilakukan agar petani semakin semangat menanam padi untuk swasembada pangan," tegasnya.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Air Sugihan, Joko Purwanto, mengungkapkan bahwa produksi rata-rata padi di wilayah tersebut mencapai 7-8 ton per hektare.

"Provitas padi di Kecamatan Air Sugihan mencapai 7-8 ton per hektare. Namun, tanpa kepastian harga yang layak, hasil panen melimpah ini justru membuat petani khawatir akan kerugian besar," ujar Joko.

Hingga saat ini, Kecamatan Air Sugihan telah memanen 505 hektare lahan, dengan potensi panen yang diproyeksikan mencapai 18.783 hektare hingga Maret mendatang. 

Namun, tanpa intervensi dari Kementerian Pertanian dan Bulog, upaya menjaga kesejahteraan petani serta stabilitas pangan nasional dikhawatirkan tidak berjalan dengan baik.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...