Pertanian dan Peternakan

Panen Raya Jawa Barat, Kementan Pastikan Pasokan Bawang Merah Jelang Nataru Aman Terkendali

Tuesday, 16 December 2025 13:00 WIB
Panen Raya Jawa Barat, Kementan Pastikan Pasokan Bawang Merah Jelanh Nataru Aman Terkendali (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), sentra produksi bawang merah di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat memasuki masa panen raya. Di Kabupaten Cirebon, sedikitnya 350 hektare lahan bawang merah di Kecamatan Gebang, Babakan, Pabuaran, Pabedilan hingga Ciledug dipastikan panen hingga akhir Desember 2025. Kondisi ini kemudian akan disusul panen di Kabupaten Indramayu pada Januari 2026 seluas lebih dari 100 hektare.

Hasil monitoring lapangan yang dilakukan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menunjukkan, puncak panen raya bawang merah di Kabupaten Cirebon berlangsung pada 20–31 Desember 2025. Sementara itu, wilayah Indramayu, khususnya Kecamatan Patrol, Anjatan, dan Krangkeng, dijadwalkan memasuki panen awal pada Januari 2026.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Taufiq Ratule, menegaskan bahwa panen raya di Pantura Jawa Barat menjadi salah satu penopang utama ketersediaan bawang merah nasional pada momen Nataru.

“Panen raya di Cirebon dan Indramayu ini memperkuat posisi pasokan bawang merah nasional menjelang Natal dan Tahun Baru. Kami memastikan produksi dalam kondisi aman dan mencukupi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan maupun gejolak harga,” ujar Taufiq.

Ia menambahkan, Kementerian Pertanian terus melakukan pengawalan produksi mulai dari hulu hingga hilir agar distribusi berjalan lancar dan petani tetap mendapatkan harga yang wajar.
“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, kami tidak hanya fokus pada kecukupan pasokan, tetapi juga menjaga agar harga di tingkat petani tetap menguntungkan dan di tingkat konsumen tetap terjangkau,” lanjutnya.

Petani bawang merah asal Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, Saeful Bahri, membenarkan bahwa produksi bawang merah saat ini dalam kondisi baik.
“Alhamdulillah, saat Natal dan Tahun Baru ini kalau secara produksi insyaallah aman. Ini sudah mulai panen dan berlanjut sampai akhir Desember nanti. Kami petani berharap harga tetap terjaga bagus, supaya ada modal untuk tanam kembali,” terang Saeful.

Sementara itu, di Kabupaten Indramayu, kawasan bawang merah di Kecamatan Patrol dan Krangkeng seluas lebih dari 100 hektare diperkirakan akan panen pada Januari 2026. Petani Champion Indramayu sekaligus pedagang bawang merah di Patrol Lor, H. Nurul Anwar atau akrab disapa Haji Awal, menyampaikan optimisme yang sama.

“Banyak petani yang menanam bawang merah karena harganya relatif bagus sepanjang tahun ini. Setiap hari selalu ada kiriman ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta dari Patrol. Kalau tidak ada gangguan cuaca ekstrem, bulan depan masuk panen dan semoga hasilnya bagus,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah dilapangan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Muhammad Agung Sunusi, menjelaskan bahwa pengamanan pasokan bawang merah dilakukan melalui pemantauan intensif di seluruh sentra produksi nasional.

“Kami terus melakukan susur dan sisir sentra-sentra utama, mulai dari Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB hingga Sulawesi Selatan. Pada Desember 2025, produksi nasional diperkirakan mencapai 185 ribu ton konde basah atau setara 122 ribu ton rogol kering konsumsi, sementara kebutuhan sekitar 107 ribu ton. Artinya, produksi bawang merah nasional aman dan terkendali,” tegas Agung.

Dengan kondisi tersebut, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian optimistis ketersediaan bawang merah selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 tetap terjaga, sekaligus memberikan kepastian bagi petani dan masyarakat. (*/Adv)

 

Komentar

You must login to comment...