Nasional

Kabar Baik! Utang Luar Negeri Indonesia Turun di Era Prabowo

4 jam yang lalu
Presiden RI, Prabowo Subianto. (Foto: Instagram @prabowo)

Radarsuara.com - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat menurun di era kepemimpinan Presiden Prabowo pada Kuartal III-2025. Bank Indonesia melaporkan posisi ULN hingga September 2025 berada di angka US$ 424,4 miliar, lebih rendah dibanding Kuartal II-2025 yang tercatat US$ 432,3 miliar, artinya ada penurunan sekitar 7,9 miliar US Dollar.

Penurunan ini juga tercermin dari kontraksi 0,6% secara tahunan, jauh dari pertumbuhan 6,4% pada kuartal sebelumnya. Dalam keterangan resminya, BI menyebut perlambatan terjadi di sektor publik maupun swasta.

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pada ULN sektor swasta," dikutip dari siaran pers Bank Indonesia, Senin, 17 November 2025.

Sektor publik tercatat mengalami perlambatan signifikan pada utang pemerintah, yang hanya tumbuh 2,9%, lebih rendah dari 10% pada Kuartal II-2025.

ULN pemerintah pada periode tersebut mencapai US$ 210,1 miliar. Perlambatan terutama disebabkan kontraksi aliran modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik di tengah ketidakpastian pasar global.

Pemerintah memanfaatkan ULN untuk berbagai sektor, mulai dari Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang menyerap 23,1% porsi ULN, hingga Administrasi Pemerintah, Pertahanan, Jaminan Sosial Wajib, dan sektor pendidikan.

Sementara itu, ULN swasta juga mencatat penurunan menjadi US$ 191,3 miliar, dari posisi sebelumnya US$ 193,9 miliar. Secara tahunan, utang sektor ini terkontraksi 1,9%, lebih dalam dari triwulan sebelumnya. Penurunan terutama terjadi pada lembaga keuangan yang terkontraksi 3,0% serta perusahaan nonkeuangan yang turun 1,7%.

Sebagian besar ULN swasta berasal dari empat sektor utama, Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian. Keempat sektor tersebut mencakup sekitar 81% komposisi ULN swasta.

Bank Indonesia menuturkan ulasan menyeluruh tetap dilakukan untuk menjaga struktur utang tetap sehat.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN," tulis BI.

Dengan perbaikan tersebut, rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 29,5% dari posisi 30,4% pada Kuartal II-2025.

Komposisi utang jangka panjang masih mendominasi dengan porsi 86,1%, menunjukkan struktur ULN yang relatif stabil di tengah gejolak ekonomi global.

Editor: Mahipal

 

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023

Tag Terpopuler