Pertanian dan Peternakan

Komitmen Kementan dan Pemprov Kaltim Percepat Program Swasembada Pangan Nasional

Friday, 09 May 2025 11:45 WIB
Komitmen Kementan dan Pemprov Kaltim Percepat Program Swasembada Pangan Nasional (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program swasembada pangan nasional.

Hal ini tentunya sejalan dengan Program Asta Cita Presiden RI Bidang Ketahanan Pangan yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

Guna mendukung hal tersebut, pada Kamis (8/5/2025) telah digelar Rapat Koordinasi dalam rangka percepatan swasembada pangan melalui optimalisasi lahan dan cetak sawah di di Auditorium Makodam VI Provinsi Kaltim.

Rakor tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kaltim, Kepala Staf Kodam VI/Mulawarman, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Bupati Kutai Timur serta 7 Bupati/Walikota lainnya diwakilkan oleh Wabup/Wawalkot, Tenaga Ahli Menteri dan Eselon II lingkup Kementan, Forkompinda Provinsi Kaltim, Bulog, PIHC, unsur TNI/Polri, dan 104 orang Penyuluh Pertanian yang berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kabupaten PPU dan BRMP.

Dalam arahannya Mentan Amran menyampaikan bahwa keberhasilan dalam peningkatan produksi dan serap gabah/stok beras tertinggi yang diraih oleh Kementan selama periode 4 bulan di awal tahun 2025.

Mentan mengapresiasi dalam upaya menyelesaikan permasalahan terkait kurangnya ketersediaan pupuk di Kaltim, dengan meminta secara langsung kepada pihak PIHC untuk segera dapat menyalurkan pupuk sesuai dengan kebutuhan petani.

Beliau juga menargetkan jika Provinsi Kaltim mampu mencapai swasembada pangan paling lambat pada  2026. Ia meyakini hal itu realistis, meski saat ini Kaltim masih mengalami defisit beras sebesar 250 ribu ton per tahun. Kita target paling lambat tahun depan, sehingga warga Kalimantan Timur sudah tidak lagi membeli beras di tempat lain, ujar Mentan Amran.

Sementara, Gubernur Provinsi Kaltim, Rudy Mas’ud menyatakan kesiapan daerahnya untuk mempercepat program swasembada pangan. Ia menyoroti bahwa Kaltim  masih memiliki ratusan ribu hektare lahan non tambang dan non sawit yang siap dikembangkan sebagai lahan pertanian. 

"Kami memiliki wilayah yang cukup luas, di luar tambang dan sawit kami masih memiliki ratusan ribu hektare lahan yang siap dibuka untuk lahan pertanian,” ujar Rudy

Rudy menilai, persoalan utama sektor pertanian di Provinsi Kaltim ada pada keterbatasan sumber daya seperti skill, benih, pupuk, teknologi, dan irigasi. Namun, dengan dukungan penuh dari Kementan, dirinya optimistis Provinsi Kaltim bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dalam waktu dekat dan juga negara tetangga

"Diharapkan Provinsi Kaltim dapat memegang peran penting dalam peta pangan nasional selain sebagai wilayah dengan potensi wilayah yang luas dan juga sebagai efisentrum pembangunan nasional. Dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) dan diharapkan Provinsi Kaltim mampu menjadi salah satu lumpung pangan strategis di Indonesia Timur dan menjadi provinsi yang dapat mensuplai pangan diwilayah lainnya", ucap Rudy. 

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menekankan bahwa untuk mencapai swasembada pangan tidak bisa sendirian. Kita harus bergandengan tangan dengan semua pihak.

"Kami hadir tidak hanya dengan program saja tapi juga dengan pendampingan teknis dan penugasan sehingga swasembada pangan dapat tercapai," imbuhnya. (NS/NF)

 (*/Adv) 

Komentar

You must login to comment...

Be the first comment...