Berita Daerah

Truk Sampah Listrik Mulai Beroperasi di Jakarta Demi Kurangi Polusi Udara

Monday, 14 April 2025 08:05 WIB
"Ilustrasi" truk sampah. (Foto: iStockphoto)

Radarsuara.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memperbarui armada pengangkut sampah dengan menghadirkan lima unit truk compactor bertenaga listrik. 

Langkah itu diambil sebagai bagian dari strategi mengurangi polusi udara dan emisi karbon di ibu kota.

"Tahun ini kami sudah mengadakan lima unit truk pengangkut sampah jenis compactor listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi," kata Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto di Jakarta, Minggu.

Truk-truk sampah listrik ini sepenuhnya bebas emisi dan beroperasi dengan sistem plug-in. Dengan kapasitas 6 meter kubik, kendaraan ini dapat memadatkan sampah secara otomatis dan beroperasi dengan tingkat kebisingan yang rendah.

Asep menjelaskan, pengadaan ini merupakan bagian dari program peremajaan armada truk sampah milik DLH. Dengan mengganti kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik, DLH berupaya membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan modern.

"Langkah ini menjadikan Jakarta sebagai salah satu pelopor daerah di Indonesia yang menggunakan truk sampah listrik dalam kegiatan operasional pengelolaan sampahnya," ujarnya.

Dimensi truk ini meliputi panjang 3.300 milimeter, lebar 1.700 milimeter, tinggi 1.950 milimeter, dan berat kosong sekitar 1.700 kilogram. Daya listrik yang digunakan sebesar 1,5 kW, 3 phase. 

Truk juga dilengkapi dengan panel kendali digital, pengendali keamanan (safety switch), serta unit pengendali hidraulik (hydraulic control) untuk menjamin pengoperasian yang aman dan efisien.

"Ke depannya kita akan terus tambah lagi,” ungkapnya.

Guna mendukung pengoperasian truk listrik ini, DLH DKI juga akan menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa lokasi strategis seperti pool truk DLH, RDF Plant Rorotan, dan TPST Bantar Gebang. 

Teknologi pengisian menggunakan sistem super fast charging yang memungkinkan baterai kendaraan terisi penuh hanya dalam 20 hingga 30 menit.

DLH juga telah melatih para operator agar terbiasa menggunakan armada listrik tersebut. 

"Pengoperasiannya cukup mudah dan tidak jauh berbeda dengan compactor konvensional berbahan bakar solar sehingga adaptasi berjalan lancar," ujarnya.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...