Berita Daerah

Wali Kota Semarang Ingin Setiap Masyarakat Punya Tempat Pengolahan Sampah

Tuesday, 08 April 2025 10:52 WIB
"Ilustrasi" pengolahan sampah. (Foto: iStockphoto)

Radarsuara.com - Pemerintah Kota Semarang terus berupaya meningkatkan jumlah tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di berbagai titik permukiman untuk mengurangi beban di tempat pembuangan akhir (TPA).

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menyatakan harapannya agar setiap masyarakat dapat memiliki TPS3R.

"Menurut saya inilah yang kita harapkan bisa ada di setiap masyarakat. Belum banyak, tapi saya yakin dengan keteladanan yang diciptakan, lama-lama Kota Semarang akan bersih dengan cara seperti ini," ungkap Agustina saat meninjau pengolahan sampah di TPS3R Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Senin, 7 April 2025.

Saat ini, Kota Semarang memiliki 23 titik pengolahan sampah yang terdiri dari 18 TPS3R berbasis masyarakat, dua TPS3R yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) skala kota, yaitu TPST Undip, TPST Unnes, dan TPST BSB. Program pengolahan sampah ini akan terus diperluas untuk mengurangi beban TPA Jatibarang.

Melalui pemanfaatan dana sebesar Rp25 juta per RT per tahun, Agustina menekankan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan lingkungan yang bersih di tingkat kampung dan permukiman, dengan TPS3R Pedalangan sebagai salah satu model percontohan.

"Yang di sini itu harus kami minta nantinya untuk bisa mengedukasi lingkungan yang lain," tambahnya.

Agustina juga mengapresiasi sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di TPS3R Pedalangan, di mana sampah organik dijadikan pupuk untuk digunakan di pekarangan warga, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas dipilah dan dijual kembali.

"Yang pupuk juga langsung dipakai untuk pekarangan masing-masing. Yang plastik dan kertas, sudah ada pengepul yang menjemput langsung," katanya.

TPS3R Pedalangan memiliki fasilitas pemilahan sampah dengan mesin pres untuk mengurangi volume sampah anorganik serta fasilitas pengomposan yang dilengkapi mesin perajang dan pengayak pupuk. Dari total volume sampah 6 meter kubik per hari, sekitar 4 meter kubik berhasil dikurangi setiap harinya.

Selain TPS3R Pedalangan, Agustina juga meninjau Bank Sampah Sakura Pedalangan. Sri Mulyana, pengurus Bank Sampah Sakura, menyambut positif kunjungan Wali Kota. Ia berharap masyarakat semakin mendukung program pemilahan sampah dan pengelolaan melalui bank sampah.

"Dengan beliau melihat langsung yang ada di lapangan, masyarakat akan sangat mendukung program-program pemilahan sampah dan pengelolaan melalui bank sampah," kata Sri.

Namun, Sri menambahkan bahwa bank sampah yang telah terorganisasi sejak 2019 ini masih membutuhkan penguatan kapasitas dan bantuan sarana agar dapat berkembang lebih lanjut.

"Kami membutuhkan 'capacity building' dan bantuan sarana yang diperlukan untuk mendorong semakin majunya Bank Sampah sebagai bagian dari pengelolaan sampah di wilayah," ujar Sri.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...