Berita Daerah

Pemprov Sumsel dan Pemkab Banyuasin Dorong Perbaikan Pabrik Beras dan Serapan Gabah Petani

Sunday, 26 January 2025 22:47 WIB
Pj Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, bersama Pj Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi. (Dok: banyuasinkab.go.id)

Radarsuara.com - Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, bersama Pj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Elen Setiadi, dan Perusahaan Umum Bulog Wilayah Sumsel Babel, meninjau langsung gabah petani di Desa Telang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, dikutip Minggu, 26 Januari 2025.

Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan agar Bulog dapat menyerap gabah petani secara optimal, menyusul masa panen raya di sejumlah sentra pangan di wilayah Sumsel.

Elen Setiadi menegaskan pentingnya sinergi antara Bulog dan petani, mengingat komunikasi yang belum terjalin dengan baik.

“Kita sudah tunjuk tadi untuk jadi mitra di sini. Kemudian mitra akan bekerjasama dengan Bulog segera untuk menyerap hasil panen gabah dari Kecamatan Tanjung Lago. Kabupaten Banyuasin merupakan daerah penghasil padi tertinggi di Sumsel," jelas Elen.

"Oleh karena itu, saya minta agar Bulog dapat menyerap gabah petani dengan maksimal, mengingat pemerintah telah menghentikan kebijakan impor beras di tahun 2025,” tegasnya.

Elen juga meminta Bulog untuk bekerja sama dengan badan swasta yang memiliki alat pengering (dryer) guna mengatasi kendala petani terkait kadar air. 

“Bulog harus menyerap dari semua petani, tolong juga Bulog bekerjasama dengan badan swasta yang memiliki dryer atau pengeringan, karena yang menjadi kendala petani adalah tidak tersedianya dryer,” tambahnya.

Lebih lanjut, Elen menjelaskan bahwa Bulog memiliki ketentuan tertentu terkait kualitas gabah yang dapat dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). 

“Kami minta Danrem untuk memastikan dan mengecek harganya besok kalau sudah ada transaksi. Pastikan harganya sudah Rp 5.750 dengan kualitas hasil panen,” terangnya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumsel telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk memperbaiki Rice Milling Plant (RMP) di Kecamatan Tanjung Lago agar dapat meningkatkan kualitas pengolahan gabah. 

“Pemprov sudah bicara dengan Bupati Banyuasin untuk memperbaiki RMP kita. Segerakan untuk bisa berfungsi, hingga nanti bisa meningkatkan kualitasnya, mulai dari kadar airnya bahkan bisa di bawah 25 persen sehingga harga Rp 6.500 bisa kita capai di sini,” tambah Elen.

Elen juga mengimbau Dinas Pertanian Provinsi dan kabupaten/kota untuk mempersiapkan bibit dan alat mesin pertanian (alsintan) seperti dryer untuk mendukung panen berikutnya. 

“Gapoktan atau korporasi mulai mengadakan alsintan minimal dryer, karena kalau tidak ada dryer itu sulit bagi petani untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Ini penting, cara dan solusinya agar panen berikutnya akan lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Manager Bisnis Perum Bulog Wilayah Sumsel Babel, Budhi Indrawan, menyampaikan bahwa pembelian gabah dan beras petani dilakukan sesuai keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025. 

“Intinya untuk di luar kualitas masih bisa diterima, namun ada harga penyesuaian atau rafaksi sesuai dengan tabel standar harga yang ditetapkan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN), atau untuk harga terendahnya itu pada kisaran Rp 5.750,” tandasnya.

Pj Bupati Banyuasin Muhammad Farid membenarkan bahwa sudah ada pembicaraan dengan Pemprov terkait perbaikan RMP. 

“Pemprov sudah membahas hal ini dengan kami. Nantinya perbaikan RMP dapat meningkatkan kualitas gabah yang ada di Banyuasin, khususnya,” ujarnya.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023