Pertanian dan Peternakan

Kementan Latih Bertani bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Monday, 16 December 2024 10:53 WIB
Kementan Latih Bertani bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Biro Humas dan Informasi Publik bekerja sama dengan Agriculture Youth (AYO) Community menggelar kegiatan Healthy Hangout. Salah satu fokus kegiatan ini adalah mengenalkan dunia pertanian kepada generasi muda, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 14 Desember 2024, di Gedung PIA Kementan, dengan mengundang anak-anak dari Yayasan Nur Abadi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam bertani sekaligus menjadi media terapi yang positif bagi anak berkebutuhan khusus.

Sebelum memulai sesi utama, anak-anak diajak melakukan aktivitas Senam Poundfit sebagai kegiatan pemanasan. Setelah itu, mereka diajarkan cara bertanam alpukat di polibag, di mana setiap anak berkesempatan untuk menanam bibit alpukat sambil belajar merawat tanaman.

Aktivitas bercocok tanam ini memberikan manfaat lebih dari sekadar keterampilan berkebun. Bagi anak-anak berkebutuhan khusus, bercocok tanam menjadi salah satu bentuk terapi yang efektif. Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sensorik dan motorik mereka.

Aktivitas seperti menyentuh tanah, mengenali tekstur tanaman, serta menyiram air ke media tanam, membantu anak-anak mengenali dan mengasah indera mereka dengan cara yang menyenangkan dan tanpa tekanan.

Herlina, Wakil Kepala Sekolah SLB Nur Abadi, menyambut baik inisiatif Kementan ini. “Anak-anak senang beraktivitas seperti ini. Kami menyambut baik apabila ke depan Kementan akan terus berkolaborasi dengan kami,” ujar Herlina.

Sementara itu, pihak Kementan melalui Biro Humas dan Informasi Publik yang diwakili oleh Lilli Fatima menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan dunia pertanian sejak dini. Biro Humas dan Informasi Publik Kementan berkomitmen untuk terus melakukan kolaborasi dengan komunitas, sekolah, maupun pihak-pihak terkait lainnya guna mempromosikan sektor pertanian sebagai bidang yang menarik dan inklusif.

“Kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai komunitas serta mempromosikan dunia pertanian agar lebih dikenal oleh generasi muda, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak dapat merasakan manfaat pertanian secara langsung dan mengembangkan potensi mereka,” ujar Lilli Fatima.

Founder AYO Community Jatu Barmawati menyampaikan bahwa sesuai dengan tagline Ayo Community yaitu Endless Action For Inclusive Agrifuture, kegiatan ini bertujuan untuk merangkul seluruh elemen masyarakat salah satunya anak SLB yang sebetulnya memiliki ketelatenan lebih dalam menanam. Acara ini terbuka untuk siapapun yang berminat berkembang di dunia pertanian dan setiap bulan akan diadakan kegiatan masterclass, forum independen, healing jiwa dan raga, serta bazaar makanan sehat. 

“Saya mengapresiasi kolaborasi Kementerian Pertanian yang telah membuka ruang gerak pemuda kreatif dan inklusif sebagai bentuk perhatian pemerintah secara nyata terhadap regenerasi petani” ujar Jatu

Acara ini menegaskan bahwa pertanian tidak hanya relevan bagi petani dan masyarakat umum, tetapi juga dapat menjadi sarana edukasi dan terapi yang bermanfaat, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Kementan berharap kegiatan serupa dapat berkelanjutan di masa depan dengan melibatkan lebih banyak anak dan komunitas lainnya. (*/Adv)

 

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023