Ekonomi Biru Jadi Fokus UGM di Konferensi Nasional 1000 UMKM
Wednesday, 11 December 2024 11:35 WIBKonferensi Nasional 1000 UMKM dalam acara Dies Natalis UGM ke-75 dan Lustrum ke-15. (Foto: ugm.ac.id)
Radarsuara.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mendorong Pengembangan dan penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM), UGM menyelenggarakan Konferensi Nasional 1000 UMKM pada Selasa, 10 Desember 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM.
Acara tersebut mengusung tema “Ekonomi Biru dan Inovasi UMKM: Kunci Ketahanan Pangan, Energi, dan Ekosistem Berkelanjutan”, konferensi ini berkolaborasi dengan Exporthub.id serta sejumlah pakar untuk memberikan pengarahan kepada pelaku UMKM nasional.
Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian “International Conference of Community Engagement and Exhibition”, yang menyajikan berbagai program pengabdian masyarakat UGM, seperti pendampingan UMKM, inkubasi UMKM mahasiswa, pameran KKN-PPM UGM, hingga workshop dan konferensi.
Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat, Rustamaji, menuturkan bahwa ekonomi biru memberikan peluang besar bagi UMKM.
“Kita memiliki tekad untuk menyongsong perkembangan UMKM, khususnya di ekonomi biru. Namun tentunya tidak melupakan ekonomi hijau dan merah,” jelasnya, dikutip Rabu, 11 Desember 2024.
Ia menambahkan bahwa program ini bertujuan meningkatkan minat UMKM dalam pemanfaatan sumber daya laut, baik di bidang pangan maupun energi. Selain itu, UMKM mendapatkan pendampingan agar dapat memasuki pasar e-commerce dan ekspor.
Prof. Eng. Deendarlianto, menyebutkan bahwa riset yang dilakukan pakar UGM dari Aceh hingga Papua menunjukkan potensi besar UMKM di sektor ekonomi biru.
“Kita melihat bahwa struktur ekonomi Indonesia, 80 persen pekerja industri masih dikuasai UMKM. Sehingga sangat penting untuk mendorong industri UMKM agar naik kelas,” tuturnya.
Salah satu proyek yang dikembangkan di Papua adalah teknologi pendingin berbasis panel surya untuk menjaga kualitas hasil perikanan tangkap. Teknologi ini membantu nelayan pesisir Papua meningkatkan kualitas dan permintaan hasil tangkapan mereka.
“Walaupun kita negara maritim yang sangat luas, kemiskinan masih sangat luas. Ini artinya ekonomi biru belum banyak dikembangkan,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Presiden Direktur Exporthub.id, Amalia Prabowo, menekankan pentingnya brand storytelling bagi UMKM di sektor ekonomi biru. “Saat ini, banyak brand yang mulai mengusung tema dan narasi ekonomi biru. Jumlahnya naik 10 persen di tahun ini,” ungkap Amalia.
Amalia juga mendorong UMKM untuk masuk ke pasar e-commerce. Exporthub.id menyediakan pendampingan khusus bagi UMKM, berkolaborasi dengan mahasiswa binaan UGM.
“Kendala utamanya pengusaha UMKM biasa karena kurangnya waktu. Maka kami kolaborasikan dengan mahasiswa binaan kami. Sebelum itu kami perlu tahu apakah produk UMKM bisa dimakan oleh pasar e-commerce,” pungkasnya.
Konferensi Nasional 1000 UMKM ini menjadi bagian dari Dies Natalis UGM ke-75 dan Lustrum ke-15. Melalui berbagai inisiatif ini, UGM diharapkan mampu berkontribusi lebih besar dalam memajukan ekonomi nasional melalui penguatan dan pengembangan UMKM.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023