Pertanian dan Peternakan

Melalui MSPP, Kementan Wujudkan Kemandirian Ekonomi Petani Dengan Koperasi

Monday, 02 December 2024 12:08 WIB
Melalui MSPP, Kementan Wujudkan Kemandirian Ekonomi Petani Dengan Koperasi (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menghapus utang petani dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dia menilai Presiden Prabowo telah meringankan beban para petani dan pelaku UMKM.

Mentan menyebutkan, dengan penghapusan ini otomatis para petani dan pelaku UMKM bisa kembali melakukan pinjaman modal kepada pihak perbankan. Dia juga menyampaikan terima kasih lantaran Prabowo telah menaikkan penyediaan pupuk bagi petani hingga 100 persen.

"Untuk kesinambungan bisnisnya, agar tidak meminjam ke tempat lain. Bisa sudah meminjam, bisa meminjam ke perbankan kembali. Jangan meminjam ke rentenir yang bunganya lebih tinggi. Jadi sudah bisa berkelanjutan berusaha UMKM di sektor pertanian," ujar Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian di banyak wilayah Indonesia. Namun, potensi besar ini perlu didukung dengan pengelolaan kelembagaan yang kuat agar petani dapat meningkatkan daya saing, produktivitas, dan kesejahteraannya.

“Sementara, Kementerian Koperasi dan UKM memainkan peran strategis untuk mendorong transformasi kelembagaan petani menjadi koperasi yang modern dan berkelanjutan”, jelas Kabadan Santi.

Kabadan berharap dengan adanya koperasi yang kuat, kita dapat mewujudkan kemandirian ekonomi petani sekaligus meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan nasional.

Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) Volume 40, Jumat (02/12/2024) menghadirkan narasumber Sekretaris Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM, Eka Pan Lestari yang mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara dengan pendapatan tinggi pada tahun 2036 dan PDB terbesar ke-5 pada tahun 2045 atau keluar dari middle income trap.

“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif akan meningkatkan middle income class menjadi sekitar 70% penduduk pada tahun 2045 dengan pendapatan ≥USD3600 per tahun. Sedangkan untuk dominasi usaha mikro, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan berkontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar Rp2.617,7 Triliun, ujar Eka.

Sedangkan untuk potensi sektor kelautan dan perikanan volume usaha koperasi didominasi oleh sektor jasa keuangan, sementara produktivitas sektor riil terkhusus pertanian dan perikanan masih sangat rendah sebesar Rp8,37 triliun pada tahun 2023”, imbuhnya. (HV/NF)

 (*/Adv)

Komentar

You must login to comment...