Pertanian dan Peternakan

Gerakan Panen dan Tanam Oplah di Kab. Rokan Hilir Upaya Capai Target Swasembada

8 jam yang lalu
Gerakan Panen dan Tanam Oplah di Kab. Rokan Hilir Upaya Capai Target Swasembada (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Upaya Kementerian Pertanian meningkatkan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) lahan rawa melalui program oplah telah mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Oplah dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur lahan dan air, seperti pintu air, drainase, dan saluran irigasi.Total luas lahan oplah di Kab Rokan Hilir seluas 1.400 Ha, dan diantaranya 600 Ha berada di Desa Rokan Baru Pesisir Kecamatan Pekaitan dan 600 Ha di Desa Sungai Panji-Panji Kecamatan Kubu Babussalam.

Gerakan Panen OPLAH dilaksanakan di Desa Rokan Baru Pesisir dan gerakan tanam di Desa Sungai Panji-Panji Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir, dihadiri oleh Pj. Satgas Swasembada Pangan Balai Besar POPT Jatisari, Ir. Yuris Tianto, MM, didampingi Kepala BSIP Riau, Dr. Shannora Yuliasari, S.TP., MP, dan instansi terkait antara lain Dinas PTPH Provinsi Riau, BWS Sumatera III, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rokan Hilir, Brigade Pangan serta penyuluh pertanian setempat, Sabtu (23/11/2024).

Desa Rokan Baru Pesisir, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir,  berhasil meningkatkan produktivitas padi secara signifikan.

Melalui kegiatan Oplah, produktivitas padi yang sebelumnya hanya 3 ton per hektar kini melonjak menjadi 6 ton per hektar. Tak hanya itu, indeks pertanaman (IP) juga meningkat dari IP100 menjadi IP200.

Dalam rangka percepatan swasembada pangan, Kementerian Pertanian juga melaksanakan program pertanian modern melalui pembentukan Brigade Pangan. Pj Satgas Swasembada Pangan telah mendampingi pembentukan 7 Brigade Pangan di Kabupaten Rokan Hilir.

Melalui Brigade Pangan, Kementan ingin mewujudkan petani yang mampu mengelola usaha tani secara terstruktur dan terintegrasi dalam Brigade Pangan dengan dukungan infrastruktur berupa tata lahan dan tata air, dan memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas, indeks pertanaman, efisiensi produksi, hilirisasi dan keberlanjutan usaha tani.

Indikator penerapan pertanian modern melalui Brigade Pangan ini nantinya meliputi; (1) Penggunaan varietas unggul bersertifikat; (2) Penggunaan alat mesin pertanian secara masif pada prapanen dan pascapanen; (3) Peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman; (5) Pengelolaan terstruktur dan terintegrasi pada kawasan tanaman padi; (6) Peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi; (7) Pemberdayaan petani milenial; dan (8) Penerapan contract farming.

Hasil diskusi dengan Brigade Pangan (BP) Pemuda Setia Tani Desa  Tokan Baru Pesisir dan BP Betuah Desa Teluk Bano II menunjukkan pengurus BP sangat antasusia melaksankan program Pertanian Modern dari Kementan.

Upaya yang akan dilakukan yaitu mengurus Surat Keterangan Produsen Benih ke BPSBTPH setempat guna melakukan bisnis produksi benih lahan rawa yang saat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan rawa tahun 2025 seluas 500 ribu Ha.

Disamping itu akan segera dilakukan MoU dengan pemilik lahan sawah seluas minimal 200 ha dan kelompok UPJA untuk mendukung mekanisasi kegiatan pengembangan produkai benih diatas.

Pemilihan usaha  produksi benih lebih menguntungkan  karena memiliki B/C ratio 2,3 sedangkan produksi beras konsumsi hanya 0,7.

Upaya lain dari pengurus adalah mengusulkan kepada Ditjen PSP cq. Dit Alsintan untuk mendapatkan bantuan hibah alsintan baik pra tanam, pemeliharaan maupun pasca panen. 

Dengan strategi diatas diharapkan pencapaian swasembada pangan di Provinsi Riau khususnya dan Indonesia umumnya dapat tercapai sesuai yang diharapkan. (*/Adv) 

 

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023