Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Perkuat Kelembagaan Kaum Milenial (Foto: Dok. Kementan)
Radarsuara.com - Guna mendukung ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman
meminta agar penguatan kelembagaan dilakukan oleh kaum milenial. Hal ini karena petani milenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian.
Mentan Amran mengungkapkan ada tiga instrumen untuk menggerakkan perekonomian Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dari sisi pangan. Diantaranya adalah kaum millenial produktif, sumber daya lahan dan penggunaan teknologi", ujarnya.
Mentan Amran juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan kaum milenial untuk memperkuat sektor pertanian dengan sistem modernisasi.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan kelembagaan ekonomi petani tidak hanya menjadi wadah bagi para petani untuk bekerja sama.
Akan tetapi juga berfungsi sebagai penggerak inovasi dan transformasi menuju pertanian modern yang berbasis teknologi dan manajemen yang efisien.
“Penguatan kapasitas kelembagaan petani dapat dilakukan melalui peningkatan akses petani terhadap pelatihan teknologi pertanian modern, pengembangan koperasi dan kelompok tani sebagai entitas yang mandiri dan berdaya saing”, ujar Kabadan Santi.
Kabadan juga berharap agar seluruh pihak untuk berperan aktif dalam mendukung penguatan kelembagaan ekonomi petani berbasis pertanian modern. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan petani itu sendiri.
"Saya optimis bahwa sektor pertanian kita mampu menjadi sektor yang maju, mandiri, dan modern", ucapnya.
Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 39, Selasa (19/11/2024) menghadirkan narasumber H. Taryono yang merupakan Ketua Koperasi Sri Unggul Sejahtera Kabupaten Indramayu. Selain juga menghadirkan penyuluh Pertanian Kabupaten Indramayu, Ahmad Jaenal Fudoli
H. Taryono mengatakan bahwa Koperasi SRI Unggul Sejahtera melayani anggota dan masyarakat secara profesional dalam pemenuhan usahatani. Untuk mendapatkan pangsa pasar dengan sistem informasi yang lebih mudah sehingga dapat melaksanakan kegiatan usaha dengan sistem efisien dan efektif.
Koperasi SRI I Unggul Sejahtera terdiri dari pengurus 15 orang anggota sebanyak 32 orang dengan sub kluster unit pelayanan jasa ALSINTAN, sarana produksi, produksi pascapanen, keuangan dan permodalan. Sedangkan kegiatan usahanya adalah Unit Pelayanan Jasa ALSINTAN, Pemilik Combine Harvester, PT MAXXI, Unit Sarana Produksi, Produksi, Pascapanen, Unit Keuangan dan Permodalan”, jelas H. Taryono.
Sedangkan Ahmad Jaenal Fudoli mengungkapkan bahwa penyuluh pertanian BPP Bangodua memfasilitasi Tim Pertanian Modern dari Kementerian Pertanian. Diantaranya dengan melakukan sosialisasi kepada pengurus Kelompoktani melalui kegiatan kunjungan dan pertemuan.
Pelaksanaan kegiatan pertanian modern di mulai dari penetapan wilayah, identifikasi potensi wilayah sampai dengan terbentuknya kelembagaan ekonomi petani berupa koperasi.
Sedangkan untuk memulai berjalannya kegiatan usaha, penyuluh pertanian di Kecamatan Bangodua melakukan komunikasi secara intens dengan Tim Pertanian Modern Kementan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Kabupaten Indramayu dan pengurus kelompoktani di wilayah program tersebut sehingga kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan agar dalam melaksanakan tahapan kegiatan tidak lepas dari koordinasi dengan semua pihak, ucapnya.
Ahmad berharap agar para penyuluh pertanian selalu berpikir optimis terhadap Program Pertanian Modern dari Kementan. Sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dan berjalan dengan dasar dukungan dari Pemerintah Daerah melalui Dinas KKP Kabupaten Indramayu dengan melakukan sosialisasi dan konsolidasi mulai dari mulai kabupaten, kecamatan hingga desa, imbuhnya. (HV/NF)
(*/Adv)
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023