Politik

'Jauh di Mata Dekat di SMS' Jadi Program Cawalkot Rena Da Frina untuk Atasi Kasus KDRT dan Perundungan

Sunday, 10 November 2024 20:37 WIB
Cawalkot Rena Da Frina janjikan program 'Jauh di mata dekat di SMS' untuk atasi kasus KDRT dan perundungan di Kota Bogor. (Foto: istimewa)

Radarsuara.com - Calon Wali Kota Bogor, Rena Da Frina, menegaskan komitmennya untuk mempercepat penanganan dan perlindungan bagi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan perundungan. 

Mereka menggagas program khusus yaitu "Jauh di Mata, Dekat di SMS", program itu dijanjikan Rena sebagai saluran bagi warga yang membutuhkan bantuan hukum dan perlindungan.

"Jika saya jadi Wali Kota Bogor, ada program Jauh di Mata, Dekat di SMS (Selalu Mendengar dan Siaga). Semua warga Kota Bogor korban KDRT dan perundungan bisa melaporkan kapan pun kasus terjadi untuk diproses," ungkap Rena dalam Debat Publik Pemilihan Wali Kota Bogor, di Jakarta, Jumat, 8 November 2024.

Menurut Rena, masih banyak korban KDRT dan perundungan di Kota Bogor yang enggan melapor karena merasa malu, kurang perlindungan, dan tidak nyaman dengan situasi yang ada. 

Sebagai perempuan, Rena mengaku sangat memahami beban psikologis yang dialami korban dan merasa perlu menghadirkan perlindungan nyata melalui penegakan hukum.

"Saya sebagai seorang perempuan pasti akan menindaklanjuti (kasus KDRT dan perundungan). Ada sanksi hukum terhadap pelaku KDRT dan perundungan dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014," tambahnya.

Rena juga menekankan pentingnya penguatan fondasi sosial dari tingkat keluarga, RT, hingga sekolah sebagai upaya pencegahan KDRT dan perundungan. 

Calon Wakil Wali Kota Bogor, Achmad Teddy Risandi, turut menambahkan bahwa hilangnya rasa saling menghormati di lingkungan masyarakat menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus kekerasan.

"Akhirnya jadi memandang remeh orang lain sehingga terjadi saling mengejek, berkelahi, dan aspek kekerasan lain yang merugikan diri manusia," pungkas Teddy.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...