Pertanian dan Peternakan

Dorong Swasembada Pangan, Kementan Percepat Penyediaan Daging, Susu dan Telur 

Thursday, 07 November 2024 22:20 WIB
Dorong Swasembada Pangan, Kementan Percepat Penyediaan Daging, Susu dan Telur (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mempercepat penyediaan daging sapi, susu, dan telur.

Selain untuk mencapai swasembada pangan, langkah ini juga merupakan dukungan terhadap program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo.

Dirjen PKH Kementan, Agung Suganda, mengatakan, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, seluruh program Kementan saat ini difokuskan untuk mencapai mimpi bersama, yakni swasembada pangan.

"Seluruh program yang kami jalankan di Ditjen PKH memang berorientasi pada visi jangka panjang 2045. Kami percaya bahwa menciptakan swasembada pangan merupakan salah satu kunci untuk mencapai Indonesia yang makmur dan mandiri," jelas Agung dalam sosialisasi program dan kegiatan Ditjen PKH di Jakarta, Kamis (7/11/24).

Pihaknya mencatat keberhasilan pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras yang menunjukkan surplus produksi.

Berdasarkan data Ditjen PKH, produksi daging ayam ras mencapai 3,84 juta ton, melebihi kebutuhan nasional sebesar 3,72 juta ton dengan surplus 0,12 juta ton.

Sementara itu, produksi telur ayam ras mencapai 6,39 juta ton, melampaui kebutuhan 6,22 juta ton dengan surplus 0,17 juta ton.

Namun, pada komoditas susu dan daging sapi masih mengalami defisit. Untuk susu, kebutuhan nasional mencapai 4,7 juta ton, sedangkan produksi hanya sekitar 1 juta ton, sehingga menyebabkan defisit sebesar 3,7 juta ton atau 79 persen.

Kebutuhan daging sapi sebesar 0,77 juta ton hanya dapat dipenuhi sebesar 0,37 juta ton, sehingga ada defisit sebesar 0,4 juta ton atau 52 persen.

“Kami telah menyusun peta jalan atau roadmap pemenuhan kebutuhan susu segar dan daging sapi hingga tahun 2029. Target ini mencakup impor satu juta ekor sapi perah dan satu juta ekor sapi pedaging dari negara-negara seperti Australia, Brazil, New Zealand, Mexico, dan Amerika Serikat,” ungkap Agung.

Ia juga menyebutkan bahwa program prioritas Ditjen PKH meliputi peningkatan produksi, modernisasi sarana, penguatan tata kelola, hingga pengembangan pasar. Sub sektor peternakan saat ini memegang delapan peran penting dalam mendukung perekonomian nasional.

Delapan peran penting yang dimaksud adalah penyediaan protein hewani, kontribusi terhadap PDB, membuka lapangan kerja,  peningkatan kesejahteraan peternak, penggerak ekosistem ekonomi daerah, pengembangan industri pangan, menghasilkan devisa bagi negara melalui ekspor daging dan telur, serta penyediaan protein hewani yang cukup. (*/Adv) 

 

Komentar

You must login to comment...