Berita Daerah

KEIND: Hilirisasi Harus Dirasakan Masyarakat Bawah di Daerah

9 jam yang lalu
Foto: KEIND: Hilirisasi Harus Dirasakan Masyarakat Bawah di Daerah

Radarsuara.com - Pengurus pusat  Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) terlihat menghadiri sidang terbuka doktor Bahlil Lahadalia.

Hardini Puspasari WKU Bidang Investasi, Denia Abdushamad WKU Bidang Energi & Sumberdaya Mineral dan Muhammad Sirod kompartemen ketenagalistrikan.

Acara yang diadakan di Makara Art Center Kampus UI Depok ini berlangsung lancar dan disesaki banyak tamu undangan dari berbagai latar belakang.

Selain dari KEIND tampak pentolan HIPMI, KAHMI, pengusaha energi dan tambang, pesohor Golkar, Kadin pusat (baik kepengurusan versi Arsyad maupun Anin), dan latar belakang lainnya dikarenakan luasnya pergaulan sang Promovendus.

Bahlil mengangkat disertasi: "Kebijakan, kelembagaan, dan tata kelola Hilirisasi Nikel yang berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia".

Ia hanya membutuhkan waktu 2 tahun untuk menyelesaikan disertasinya dan mempertahankannya dalam sidang terbuka kemarin dengan predikat Cum Laude oleh 5 dewan penguji. 2 di antaranya Prof. Arief Satria (Rektor IPB) dan Prof. Didiek J. Rachbini (Rektor Paramadinal).

Sidang Bahlil dipromotori oleh Prof. Dr. Chandra Wijaya yang merupakan anggota Executive Course on Strategic Management & Leadership (ECSML) Cohort 5 yang dilaksanakan oleh Kemenhan - Unhan 2 s.d. 13 September lalu.

Sidang yang diketuai oleh Prof. Dr. I Ketut Surajaya, S.S, M.A ini dihadiri pula oleh Wapres Ma'ruf Amin, mantan Wapres Joesoef Kalla, Pengusaha Hashim Djojohadikusumo dan mantan Mendag Enggartiasto Lukita dan juga Atalia Praratya anggota DPR yang juga istri calon gubernur DKI Ridwan Kamil.

Sirod berharap temuan Promovendus Bahlil Lahadalia bahwa hilirisasi tambang yang sepenuhnya belum dinikmati warga lokal dan daerah ini menjadi perhatian pemerintah pusat yang justru kini tengah dikomandoi oleh Bahlil sendiri.

"Jika pembangunan masif dan pesatnya peningkatan pendapatan hanya untuk pemerintah pusat tanpa dirasakan oleh masyarakat daerah khususnya kalangan bawah, kami khawatir akan memunculkan instabilitas yang dapat mengganggu pemerintahan Prabowo Gibran ke depan" Sirod menegaskan di akhir wawancara petang itu.

 (*/Adv) 

Komentar

You must login to comment...