Antisipasi Ancaman Pangan Nasional, DPR Ingin Balitbang Kembali ke Kementan
Tuesday, 25 June 2024 15:00 WIB
Mulyanto, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS. (Dok: fraksi.pks.id)
Radarsuara.com - Komisi VII DPR RI mendesak Presiden Jokowi untuk mengembalikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) pertanian kepada Kementerian Pertanian (Kementan).
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menjelaskan, desakan tersebut dilakukan agar ancaman pangan nasional dan hilangnya plasma nutfah bisa diantisipasi.
"Kita prihatin mendengar curhat Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam Raker dengan DPR yang viral di medsos, bahwa Indonesia akan kehilangan plasma nutfah pasca integrasi Balitbang Pertanian ke dalam BRIN. Karenanya saya meminta agar riset pertanian dapat dihidupkan kembali dan bencana itu dapat dicegah," ucap Mulyanto dikutip Selasa 25 Juni 2024.
Politisi PKS itu pun dengan tegas mendesak Presiden Jokowi agar segera melepas Balitbang Pertanian dari BRIN ke Kementan.
"Lebih bagus terlambat daripada penelitian pertanian hancur-lebur sama sekali," tegasnya.
Mulyanto menilai peleburan Balitbang pertanian ke dalam BRIN yang melibatkan jumlah aset dan SDM riset yang sangat besar dan luas terbukti malah membawa masalah bagi pembangunan pertanian nasional.
Dia pun mengaku sudah memperkirakan hal itu. Bila peleburan tersebut dipaksakan, maka akan berdampak buruk bagi kegiatan penelitian sektor pertanian. Mengingat salah satu konsekuensi peleburan lembaga riset adalah penyesuaian organisasi dan rasionalisasi SDM.
“Ada 1.200 peneliti pertanian yang melebur ke dalam BRIN utamanya profesor riset. Sementara lab dan lahan riset di Kementerian Pertanian menjadi kosong-melompong. Ini adalah masalah besar bagi riset pertanian. Dan ternyata dugaan saya tidak keliru,” terang Mulyanto.
Ia menyebut Litbang pertanian itu berbasis lahan dengan aset dan SDM tersebar di berbagai daerah. Kemerosotan riset pertanian akan mengancam ketahanan pangan nasional.
Sehingga menurutnya, tidak perlu dipaksakan litbang pertanian melebur ke dalam BRIN.
“Ini akan menambah masalah baru yang tidak perlu,” kata Mulyanto yang pernah berkarir di Kementerian Pertanian dan Kemenristek.
Sebagai informasi, sebelum melebur ke BRIN terdapat 7.812 orang yang terlibat dalam kegiatan Balitbang Pertanian. Dari jumlah itu sebanyak 2.553 di antaranya merupakan tenaga fungsional yang terdiri dari peneliti, perekayasa, pustakawan, pranata komputer, arsiparis, teknisi litkayasa statistisi, penyuluh, analis kepegawaian dan perencana.
Penulis : Mahipal
Editor : Khaerul Umam
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023