"Ilustrasi" Dosen UGM kritik impor susu yang dinilai berlebihan. (Foto: pixabay.com)
Radarsuara.com - Profesor Widodo, dosen Fakultas Peternakan UGM, menyampaikan keprihatinan atas rendahnya penyerapan produk susu lokal oleh Industri Pengolahan Susu (IPS) akibat kebijakan impor susu yang luas.
Ia menilai hal ini memperburuk daya saing susu dalam negeri. "Hambatan utama bagi peternak sapi perah adalah daya saing kompetisi dengan produk susu luar negeri yang memiliki kualitas baik dan harga relatif lebih murah," jelasnya, dikutip Kamis, 14 November 2024.
Widodo menyoroti bahwa negara-negara maju seperti Australia dan Selandia Baru mendukung industri susunya dengan subsidi, sehingga produk susu impor dijual lebih murah di Indonesia.
Meski kualitas susu lokal sudah baik, dominasi impor membahayakan keberlanjutan peternakan lokal. Widodo menyarankan kebijakan untuk meningkatkan tarif impor susu dan memberlakukan batas minimum penyerapan susu lokal bagi IPS.
Menurutnya, pemerintah perlu memprioritaskan kesejahteraan peternak dalam kebijakan perdagangan susu.
"Jika tidak dilindungi, peternak kita akan terdampak dan kita hanya menjadi negara konsumen," pungkas Widodo.
Prof. Widodo sangat berharap pemerintah menerapkan kebijakan yang lebih adil dan lebih berpihak kepada peternak susu di Indonesia.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023