Internasional

Kim Jong Un Kunjungi Fasilitas Pengayaan Uranium, Tingkatkan Produksi Senjata Nuklir

Friday, 13 September 2024 19:44 WIB
Kim Jong Un saat tinjau pengembangan senjata nuklir. (Dok: usatoday.com)

Radarsuara.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, baru-baru ini mengunjungi fasilitas rahasia yang digunakan untuk pengayaan uranium, material utama dalam program senjata nuklir negaranya. 

Kunjungan tersebut didokumentasikan dalam foto-foto yang dirilis pada Jumat, 13 September 2024 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), dikutip dari USA Today.

memperlihatkan Kim sedang berjalan melewati deretan sentrifus dan diberi pengarahan oleh pejabat militer dan ilmuwan di Institut Senjata Nuklir Korea Utara.

Dalam pernyataannya, Kim menyatakan "sangat puas" dengan percepatan produksi bahan nuklir tingkat senjata yang sedang berlangsung di fasilitas tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya bagi Korea Utara untuk "meningkatkan secara eksponensial" persediaan senjata nuklirnya, tanpa merinci lokasi atau waktu kunjungannya.

Publikasi foto ini terjadi pada minggu yang sama dengan debat presiden AS, yang memicu spekulasi bahwa Korea Utara mungkin berusaha meningkatkan perhatian terhadap program nuklirnya menjelang pemilihan umum AS. 

Menurut Hong Min, analis senior di Institut Korea untuk Penyatuan Nasional, foto-foto ini bisa menjadi "pesan" bagi pemerintahan AS mendatang bahwa denuklirisasi Korea Utara adalah hal yang tidak mungkin.

Uranium yang diperkaya merupakan komponen utama dalam pembuatan hulu ledak nuklir, selain plutonium. Proses pengayaan dilakukan melalui sentrifugasi, yang memisahkan padatan dari cairan dengan kecepatan sangat tinggi. 

Korea Utara sendiri tidak pernah mengungkapkan jumlah pasti senjata nuklir yang dimilikinya, tetapi estimasi dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm menyebutkan negara itu memiliki sekitar 50 hulu ledak nuklir yang tersimpan.

Meskipun Korea Utara relatif kecil dalam jumlah senjata nuklir, perannya di kancah global tidak bisa diabaikan. Dari lebih dari 12.000 hulu ledak nuklir di dunia, sebagian besar dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia, dengan masing-masing negara memiliki lebih dari 1.700 hulu ledak yang "dikerahkan", siap digunakan dalam sistem rudal dan pesawat tempur mereka.

Keberadaan program senjata nuklir Korea Utara telah lama menjadi isu yang memicu ketegangan di kawasan, terutama dengan AS dan sekutu-sekutunya. 

Kim Jong Un, melalui kunjungannya ke fasilitas ini, tampaknya mengirimkan pesan kuat bahwa Korea Utara tidak akan mundur dari upaya memperkuat persenjataan nuklirnya.

Editor: Mahipal

 

Komentar

You must login to comment...