Demi Peningkatan Pertanian, Petani di Klaten Diberi Pelatihan Membuat Asap Sekam Cair
Wednesday, 29 May 2024 10:00 WIB
Kegiatan pelatihan pembuatan asap sekam cair untuk petani. (Dok: uns.ac.id)
Radarsuara.com - Para petani di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diberi pelatihan membuat asap sekam cair.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gita Pertiwi, bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Kedua pihak mengirimkan fasilitator untuk membantu petani membuat asap sekam cair tersebut.
Salah satu fasilitator, Lilik, menjelaskan bahwa asap sekam cair memiliki beberapa kegunaan dalam membantu petani, termasuk sebagai pestisida yang ampuh.
"Tidak hanya berfungsi sebagai pupuk, asap sekam cair juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida yang ampuh," ucap Lilik, dikutip Rabu 29 Mei 2024.
Lebih lanjut Lilik menjelaskan, asap sekam cair ini menjadi solusi inovatif bagi petani yang menghadapi tantangan seperti tanah miskin nutrisi dan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Selain itu, asap sekam cair juga hemat biaya.
"Takaran untuk asap sekam cair ini terbilang hemat karena dengan setengah gelas bisa untuk 1 tangki 17 liter," jelas Lilik.
Asap sekam cair ini juga memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas tanah, menetralisir asam tanah, mengontrol pertumbuhan tanaman, serta mempercepat pertumbuhan akar, batang, umbi, daun, bunga, dan buah.
Proses pembuatannya juga mudah dilakukan oleh petani karena menggunakan bahan yang kerap ditemukan di sekitar.
"Pembuatan asap sekam cair ini cukup mudah. Hanya dengan membakar sekam padi, asap pembakaran akan masuk ke pipa untuk kemudian dialirkan ke pipa pendingin sehingga dihasilkan asap cair yang menetes pada akhir proses ini," terang Lilik.
Lilik menyebut, asap sekam cair ini mengandung fenol, asam karbonat, asam propionat, asam asetat, asam dodekanoat, asam miristat, asam palmitat, dan asam butirat.
Menurutnya, kandungan ini berperan menghambat pembentukan spora, pertumbuhan bakteri dan fungi, serta bersifat antifeedant bagi hama, sehingga sangat ampuh digunakan sebagai fungisida dan pestisida.
Sementara itu, salah satu anggota fasilitator dari UNS, Fitriya Adiputri, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah mendampingi petani guna mewujudkan padi sehat konsumsi bagi masyarakat Indonesia.
"Bagi saya dan teman-teman magang lain, praktik pembuatan asap sekam cair ini menjadi pengalaman baru bagi kami dan nantinya bisa menjadi bekal saat terjun langsung ke petani. Dari praktik ini, kami bisa mengetahui bahan bakunya, proses pembuatannya, cara kerja alatnya, serta manfaat dan kandungan utama dari asap sekam cair sehingga ampuh digunakan sebagai pupuk, fungisida, dan pestisida," ungkap Fitriya.
"Praktik ini menambah wawasan dan memperkuat pemahaman kami mengenai asap sekam cair. Harapannya, ilmu yang kami dapat ini bisa kami sebarluaskan," pungkasnya menambahkan.
Penulis : Mahipal
Editor : Khaerul Umam
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023
Berita Terpopuler

Di Tengah Dugaan Eksploitasi Eks Pemain Sirkus, Taman Safari Siap Kelola Kebun Binatang di Bandung
Thursday, 17 April 2025 18:36 WIB
Diduga Disiksa Bos Taman Safari, Eks Pemain Sirkus Ngaku Kemaluannya Disetrum
Thursday, 17 April 2025 17:04 WIB
Pihak Taman Safari Bantah Keras Dugaan Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus
Thursday, 17 April 2025 15:48 WIB
Bandingkan Tahun Pendirian OCI, Taman Safari Indonesia Tegaskan Pihaknya Tak Terlibat Kasus Eksploitasi Pemain Sirkus
Saturday, 19 April 2025 21:20 WIB