Pertanian dan Peternakan

APPSI Angkat Derajat Peternak Lewat Kontes Sapi dan Dorongan Sapi Perah untuk MBG

Sunday, 21 December 2025 16:24 WIB
APPSI Angkat Derajat Peternak Lewat Kontes Sapi dan Dorongan Sapi Perah untuk MBG (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Ketua Umum Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) yang juga Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menegaskan APPSI lahir sebagai ruang bersama bagi orang-orang yang mencintai dunia persapian.

Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-3 APPSI di Hotel Salak The Heritage, Bogor, Sabtu, 20 Desember 2025, ia menggambarkan asosiasi ini sebagai tempat berkumpul, belajar, dan saling menguatkan antarpeternak.

“APPSI sebagai wadah mempertemukan orang yang gemar menggemukan sapi, memelihara sapi, bertukar ilmu dan cerita tentang penyakit, obat, dan pakan sapi,” kata Muzani.

Ia menjelaskan, kedekatan APPSI dengan tradisi kontes sapi membuat asosiasi ini cepat diterima masyarakat. Kontes sapi tak sekadar tontonan, tetapi menjadi ajang mengerek harkat dan martabat peternak.

“APPSI sedang membentuk dirinya. APPSI bisa dengan cepat diterima di masyarakat karena kontes sapi terjadi di mana-mana. Kontes sapi APPSI memiliki gengsi tersendiri. APPSI mengangkat derajat para peternak sapi, derajat para penggemuk sapi,” ujar Muzani.

Muzani menilai era digital ikut memperluas ruang gerak peternak. “Ketika Youtube berkembang, peternak mulai upload cara penggemukan sapi. Dan ini menjadi harapan peternak untuk turut serta berkontribusi dalam berkembangnya minat peternak sapi dari video-video yang diupload,” tuturnya.

Rakernas ke-3 tahun ini, kata dia, sengaja dikemas hangat dan akrab untuk merumuskan langkah lanjutan, termasuk jadwal dan lokasi kontes sapi berikutnya. “Rakernas hari ini sifatnya kekeluargaan. Kita bahas kapan ada kontes sapi lagi. Sejak dibuka di Boyolali, kemudian di Kemayoran, Lampung, di Jember. Semua daerah ingin ada kontes sapi. Karena jika ada kontes, transaksi akhir jadi tinggi. Peternak sapi akan terangkat, program-program daerah akan terangkat,” ucap Muzani.

Ia menjelaskan hubungan APPSI dengan Kementerian Pertanian sudah terjalin lama dan sangat dekat. “Kita bukan hanya mitra strategis, tapi kita ada di dalam,” jelas Muzani. Menurut dia, ketika menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), laporan APPSI kepada Kementerian Pertanian langsung direspons. “Hubungan APPSI dengan Kementan sangat akrab, sangat dekat dan kami sangat terbantu dengan seluruh kebijakan Kementan,” tambahnya.

Di sisi lain, ia menyoroti kuatnya solidaritas sosial di kalangan peternak. “Duka Sumatera duka kita semua. Kami berinisiatif penggalangan dana untuk disumbangkan ke Sumatera. Penggalangan dilakukan oleh peternak dan penggemuk sapi. Dan hari ini sudah mencapai Rp620 juta. Donasi akan disalurkan melalui Baznas untuk Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh,” katanya.

Rakernas kemudian mengerucut pada arah baru pengembangan usaha sapi perah untuk menopang program Makan Bergizi Gratis (MBG). Muzani menyebut peluang pasar susu sangat besar, sementara kemampuan produksi nasional masih perlu ditingkatkan. 

“Bagimana teman-teman sekarang memelihara sapi perah tuk memenuhi MBG. Kecintaan pada penggemukan sapi telah tumbuh, maka saya juga akan mengarahkan ke sapi perah karena kebutuhan MBG sangat tinggi untuk susu dan kemampuan memenuhinya rendah,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan pentingnya MBG sebagai penjamin serapan hasil peternakan, terutama susu. “MBG adalah jaminan. Dulu orang pelihara sapi perah, ada yang masih belum diserap susunya. Sekarang MBG semua rebutan, tidak ada peternak sapi perah yang susunya tidak akan diserap,” ucapnya.

Ia mengajak APPSI aktif menjadi mitra strategis pemerintah di lapangan. “Kami ingin APPSI menjadi mata, telinga dan corong dari pemerintah. Baik katakan baik, yang tidak baik laporkan kita selesaikan,” kata Wamen Sudaryono. (*/Adv) 

 

Komentar

You must login to comment...